Chapter 41 : Ciuman Itu

1120 Words

Tatapan Karel tetap tajam ke depan, ia menahan napas sekuat tenaga agar degub jantungnya tidak terdengar. Tubuhnya memantung kaku selama beberapa saat, karena Nuria menodongkan katana ke lehernya. Saat ini ia hanya dapat pasrah, menunggu keputusan Nuria selanjutnya.   Suasana begitu hening, angin berembus menerbangkan udara segar dan dedaunan. Karel dan Nuria masih dalam posisi yang sama, tidak bergerak sedikit pun.   Tak lama kemudian, Nuria memutuskan pilihannya ....   Dengan gerakan cepat, Nuria menarik kembali katananya, lalu berdiri dengan tegak sambil menatap mata Karel. Karel masih diam mematung, menunggu apa yang akan diucapkan Nuria padanya.   “Haah ....” Nuria mengembuskan napas panjang. “Baiklah, aku takkan membunuhmu. Lalu apa yang akan kaulakukan sekarang?”   Seketi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD