Kepulan debu yang tadi menghalau penglihatan, perlahan memudar. Karel dengan tenang menengadah, menatap Taka tanpa ekspresi apa pun. Ia sengaja melakukan ini untuk membuat amarah Taka kian meningkat dari waktu ke waktu hingga tak terkendali lagi. Mendadak Taka menghilang dari pandangan, sontak saja Karel menghadap ke kiri sambil melancarkan pukulan kuat. Akan tetapi, melihat Taka yang sudah tak terkendali lagi, langsung saja Karel melompat ke atas. Dan sialnya, Taka juga segera melompat, kembali hendak menebas Karel dari kiri ke kanan. Tahu kalau percuma untuk menghindar lagi, Karel langsung menyemburkan bola api besar dari mulutnya ke arah Taka. Karel langsung mendarat, sementara Taka terdorong dan jatuh. Saat Karel membentuk kuda-kuda, Taka segera melesat ke depan pemuda itu. Karel p