Obrolan antara Karel dan Wiz seketika terhenti selama beberapa saat. Namun, Karel langsung menghela napas serta tidak memulai obrolan baru lagi. Tampaknya ia mempersilahkan Wiz mau melanjutkan percakapan mereka atau tidak. Meskipun sebenarnya Karel masih penasaran dengan masa lalu pemuda itu.
Waktu demi waktu berlalu, Wiz masih tetap diam tidak memulai percakapan lagi dengan Karel. Akan tetapi, Karel masih setia menunggu, yakin kalau Wiz sebentar lagi pasti kembali membuka mulut, menceritakan kisah masa lalunya.
Wiz mengembuskan napas panjang, kemudian berkata, “Setelah kupikir-pikir, sepertinya tidak apa aku menceritakan semuanya padamu.”
“Kenapa?” tanya Karel, jelas saja menjadi curiga seketika itu. “Apa yang membuatmu dapat memercayaiku untuk menjaga rahasiamu?”
“Entahlah.” Wiz mene
