Chapter 73 : Teman

1155 Words

Serangan demi serangan terus datang silih berganti dari tiga orang pemuda bertopeng kepada Zen. Namun, Zen dapat menangani ketiganya dengan tenang, tanpa tertekan atau panik. Ini karena ia sudah terbiasa bertarung seperti ini. Selama pertarungan, Zen tanpa henti memprovokasi para musuhnya, hingga lawan-lawannya itu benar-benar emosi dan naik pitam karenanya. Dan, ini memanglah apa yang diinginkan oleh Zen sedari awal. “Lemah, tidak berguna, sampah, pengecut, d***u!” ucap Zen kala tiga pemuda bertopeng menjauh darinya untuk menghindari serangan balasan. “Sialan! Kau meremehkan kami!” Yota segera mengalirkan Energi Magisnya ke pedang dan kakinya, membuat kilatan petir hitam muncul seperti kilatan cahaya. “Kau akan membayar dengan harga mahal karena telah meremehkan kami!” Ryu juga tak ka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD