Kedatangan Yang di Tunggu-tunggu

1184 Words
Naila mengiyakan ucapan Ardian, ia pun melangkah masuk ke kantor. "Tunggu, Naila!" langkah Naila terhenti. Saat Ardian kembali menyeru namanya. "Ada apa, Pak?" tanya Naila, keningnya berkerut. Lelaki itu menarik Naila. Ia melihat Naila dari ujung kepala sampai ke ujung kaki."Rapikan penampilan kamu dulu, rambut, baju masih berantakkan. Kamu mau ketemu sama bos. Penampilan kamu akan di nilai juga nanti." "Ah iya, masih berantakkan ya?," Naila merapikan rambut dan bajunya. Ada benarnya kata lelaki itu. Ia menaiki ojek ke kantor, membuat penampilannya sekarang cukup berantakkan. Terlebih ia meminta si ojek untuk menambah kecepatan laju motornya tadi. "Bangat!" Timpal Ardian. Menelusupkan tangannya ke dalam saku celana yang membaluti kaki tungkainya itu. Selesai merapikan rambut dan baju, Naila meminta pendapat Ardian lagi."Bagaimana Pak, sudah?" Ardian menilai penampilan Naila sudah rapi kembali."Ya sudah, masuklah!" Naila mengangguk. Ia melangkah lebar menuju ruangan sang direktur sesuai instruksi Ardian tadi. Memasuki lift agar cepat sampai keruangan atasannya itu. "Semoga saja bos bisa maafin aku. Kalau tidak tamatlah riwayatku jadi sekretaris di sini," gumamnya pelan. Naila menarik napas dalam-dalam menetralkan rasa cemas di dalam dirinya. Sebelum berhadapan langsung dengan sang direktur. Di dalam ruangan, Miko membalik-balikkan berkas. Ia berdiri dengan kesal, lalu menghempaskan kertas itu tepat di atas meja. Membuat beberapa berkas itu berterbangan hingga terjatuh ke lantai. Miko mendecakkan lidahnya, seraya tangan berkaca pinggang. Meraup wajahnya dengan kasar, gumpalan napas ikut berhembus ke udara."Dari kemaren seleksi sekretaris baru, yang tidak di siplin kayak gini nggak bakalan aku terima! Sudah jam berapa ini, nggak datang-datang juga. Heran!" Miko melirik ke arah pintu, belum ada tanda-tanda kedatangan orang yang ia tunggu-tunggu itu. Lelaki itu mengibaskan jasnya. Langkah kaki bolak-balik, seraya dahi berkerut penuh. Miko mendarat duduk kembali, kursi di putar olehnya. Sehingga membelakangi meja kerja. Tidak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu. "Tok ... Tok ..." "Masuk!" ujar Miko dari dalam. Naila membuka lebar pintu ruangan. Menampakkan ruangan sunyi, dan terlihat seseorang tengah duduk di kursi kerja membelakangi pintu."Permisi, Pak, Maaf saya terlambat!" Suara tidak asing menyentil telinga Miko, lelaki itu terbelenggu sesaat. Sudah lama suara ini tidak ia dengar, bahkan tidak lagi pernah bertemu setelah tiga tahun belakangan ini. Seiring kursi berputar, tubuh Niko di atas sana ikut berputar. Miko tercenung, melihat gadis di hadapannya adalah seseorang yang sudah lama ia lupakan. Begitu pula dengan Naila, kelopak matanya tidak mampu berkedip saat mendapati Miko di hadapannya. Manik mata mereka saling bersilang pandang. Bayangan masa lalu mereka menjadi lembaran yang kini terbuka lagi. Sama-sama menutup kenangan masa lalu, dan berusaha melupakan, tidak di sangka-sangka mereka malah di pertemukan. Mengoyakkan luka lama yang telah mengatup di relung hati Miko. Sebagai seseorang yang mendapatkan penghianatan dari gadis di hadapannya itu. "Kamu!" ujar Naila kaget. Masih dalam jiwa terperangah, perlahan lelaki itu bangkit dari kursi."Ka-kamu!" Tiga tahun yang lalu .... Miko mengendarai mobilnya di saat rembulan baru saja menampakkan cahayanya. Hari ini, di tanggal yang sama, hari jadian mereka memasuki tahun ke tiga sebagai pasangan kekasih. Miko telah berencana memberi kejutan ke rumah Naila. Sebelum ia sampai di sana, ia akan membelikan bunga dan coklat untuk Naila. Sesuai yang ia pikirkan, mobil yang di kemudinkan Miko berhenti di depan toko bunga terlebih dulu. Kaki jenjangnya turun dari mobil menuju toko bunga. Setelah memilihkan bunga yang di sukai Naila, yaitu bunga lili, Miko keluar dengan senyum mengembang di raut wajahnya. Lelaki itu menghidu semerbak harum bunga lili, sangat menenangkan hati dan pikiran. Seutas senyum pun ikut mengembang."Kamu pasti menyukai ini, Naila. Bunga ini memang pantas untuk gadis sepertimu." Gumamnya. Setelah mendapatkan bunga yang pas untuk pujaan hatinya, tidak lupa Miko mengendarai mobilnya menuju toko coklat. Coklat yang ada di sana terkenal enak dan sehat bagi penggemarnya. Ia kan membelikan coklat kesukaan gadis itu juga. Selesai mendapatkan dua benda yang ia inginkan itu, Miko memandangi sesaat coklat dan bunga secara bergiliran yang kini ia letakkan di sebelahnya. Tepat di kursi penumpang depan. Mobil CRV itu pun di lajukan kembali oleh Miko menuju kerumah gadis pujaan hatinya. Ia sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan sang kekasih. Dengan begitu yakin, Miko membayangi wajah terkejut Naila atas kedatangannya secara tiba-tiba. Lelaki itu yakin, Naila akan sangat senang di hari spesial mereka ini. Sebab, Miko sengaja tidak memberi kabar seharian ini pada Naila. Telpon dan pesan pun tidak di balas oleh Miko. Agar suprise yang ia rencanakan sesuai dengan harapannya. Menjadi kenangan yang akan mereka ingat. Tidak terasa tiga tahun sudah mereka menjalankan hubungan sebagai kekasih. Tidak mudah, semua tidak berjalan dengan lancar. Mereka pernah cekcok, bertengkar kecil, namun tidak membuat hubungan mereka renggang. Bagi Miko, jika hanya bertengkar kecil terjadi dalam hubungan mereka, itu wajar. Sebab, tidak ada hubungan yang tidak ada mengalami pertengkaran. Asalkan dalam batas wajar, tidak ada yang selingkuh. Berkhianat! Tidak lama mobil CRV yang di kemudikan Miko sampai di rumah sang kekasih. Ia menghentikan mobilnya di samping rumah kekasihnya itu. Hati yang begitu bahagia, Miko mengambil coklat dan bunga yang ia beli tadi. Sekali lagi, ia menghirup aroma bunga lili itu dalam-dalam. Sedetik kemudian, lelaki itu turun dari mobilnya. Melangkah lebar masuk kerumah. Belum sampai kakinya menyentuh dalam rumah sang kekasih, matanya di buat membeliak panas melihat pemandangan di hadapannya. Gadis yang ia cintai sepenuh hati, tengah berpelukkan hangat dengan seorang lelaki yang sangat di kenal Miko, yang tidak lain ternyata sahabatnya sendiri. Detak jantung Miko bergemuruh hebat. Deru napasnya menyesak di rongga d**a, hingga hembusan napas yang keluar dari rongga hidungnya ikut terasa panas. Raut wajah yang begitu tenang, wajah berseri-seri dan seutas senyum membingkai di wajah Miko, bertukar dengan rahang yang mengeras tegak. Wajahnya tampan memerah seketika, tangannya mengepal kuat penuh emosi. "Apa-apaan ini?!" hentakkan tanya dari Miko membuat Naila dan sahabatnya itu terkejut. Mereka melepaskan pelukan yang tampak sangat akrab tersebut. Mata Naila membola, mendapati sang kekasih berada di rumahnya."Miko, ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Aku bisa jelas--" "Aku sudah lihat semuanya," Miko Mengalihkan wajahnya dari sahabat dan kekasih yang ternyata berkhianat darinya. "Mik, aku dan jordan ... kami tidak ada apa-apa," Naila berusaha menjelaskan pada Miko yang terlanjur menarik kesimpulan tentang ia dan Jordan. "Miko, kamu salah paham," Jordan tidak ingin Miko menarik kesimpulan yang tidak-tidak mengenai ia dan Naila. "Kamu sahabatku, Jordan. Kamu tahu, Naila itu kekasihku," Miko naik pitam. "Ya ... A-aku tahu, tapi--" "Kamu tahu, tapi masih saja kamu rebut!" sela Miko lagi, ia tidak bisa mendengar alasan apa-apa lagi dari dua orang di depannya itu. Dengan mata telanjangnya, ia melihat langsung adegan pelukan yang seharusnya itu tidak teejadi. Api amarah dan cemburu telah menyatu menjadi satu. Mengambil alih dalam hati yang tersulut emosi. "Dan kamu Naila, tiga tahun kita pacaran dan hari ini tanggal jadian kita. Kamu tahu ini apa?" Miko memperlihatkan bunga dan coklat yang ia bawa."Ini untukmu sebagai perayaan tanggal jadian kita yang ke tiga tahun. Tapi ini balasan kamu? Selingkuh dengan sahabatku sendiri?" Miko memggeleng-gelengkan kepalanya. "Miko, kamu itu salah paham," pungkas Naila lagi, menampik ucapan selingkuh dari Miko, yang menyeret Jordan--sahabatnya sendiri. Miko mempertegas jari telunjuknya. Membuat ucapan Naila terputus."Kita putus!" ucap lelaki itu pada Naila yang kini terpaku. Miko membuang coklat dan bunga yang ia bawa itu ke bawah. Dengan hati yang begitu hancur dan terluka, Miko meninggalkan Naila dan Jordan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD