Berada dalam bayang-bayang dosa tentu tidak nyaman. Apalagi bukti sudah ada di depan mata. Farhana Hadiningrat.
Gadis kecil itu sudah berwujud di depan mata. Mau menampik rasanya tak mungkin. Menerima dengan lapang d**a pun lebih tak mungkin lagi, sekalipun benar gadis kecil itu darah dagingnya sendiri.
Akan banyak hujatan yang akan mampir ke depan wajahnya. Tapi itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan raut kekecewaan orangtuanya kelak terutama istrinya Khansa.
Apakah ia berani mempertaruhkan rumah tangganya dengan anak itu?
Tapi sedikit hatinya berontak untuk mengakui gadis kecil itu.
Bisa jadi ia bukan anak kandungnya, siapa tahu Dinar tidak selamat ketika melahirkan.
Astaga! Apakah ia baru saja mendoakan kematian untuk anaknya sendiri?
Tapi ia butuh bukti yang cukup. Paling t
