BAB 2

894 Words
Alan memandang bangunan apartemen. Ini bukanlah bukan bangunan apartemen tempat tinggalnya, melainkan bangunan apartemen tempat tinggal Jenar. Alan pernah kesini sebelumnya, ia kesini hanya keperluan kerja. Alan memarkir mobilnya dibesmen. Alan mematikan mesin mobil dan lalu membuka hendel pintu. Alan melirik jam melingkar di tangannya, menunjukkan pukul 17.03 menit. Alan setengah berlari berjalan menuju lift. Ia akan bertemu dengan wanita sialan itu secepatnya. Wanita inilah yang membuat nama baiknya hancur dan menghancurkan kehidupannya, ia tidak akan memaafkan Jenar begitu saja. Alan menekan tombol paling atas, ia tahu betul, dimana letak apartemen Jenar. Jika bertemu nanti, ia pastikan akan membunuh Jenar. Sungguh ia sudah penuh emosi melihat tingkah wanita sialan itu. Pintu lift terbuka, Alan melangkahkan kakinya menuju apartemen Jenar, ia sudah hafal betul dimana letak apartemen Jenar. Alan menghentikan langkahnya, ia menemukan pintu yang ia cari. Alan menekan bell di dekat daun pintu, Alan menekan tombol bell itu berkali-kali, hingga menunggu sang pemilik apartemen membukakan pintu. Beberapa menit kemudian, pintu itu terbuka. Alan menemukan apa yang ia cari. Alan memandang Jenar tepat dihadapannya, dengan posisi menatapnya. Wanita itu mengenakan celana super pendek lebih mirip underware dari pada sebuah celana, dan kaos putih yang longgar, di baju iu terdapat tulisan New York. Rambut itu sedikit berantakkan, ia pastikan wanita itu baru saja bangun dari tidur panjangnya. "Alan" ucapnya pelan, ia seperti tidak percaya apa yang dilihatnya. "Ya, saya". Alan lalu masuk ke dalam begitu saja, walau sang pemilik apartemen tidak menyuruhnya masuk. Alan melangkahkan kakinya menuju ruang utama, Alan memandang Jenar sedang menutup pintu itu dan berjalan mendekatinya. Oh Tuhan, ia ingin sekali membunuh madam medusa itu, wanita itu terlihat santai. Sama sekali tidak seperti terjadi apa-apa pada dirinya. "Apa yang kamu lakukan terhadap saya" ucap Alan, ia menahan emosi. "Melakukan apa yang kamu maksud" tanya Jenar, ia melangkah menuju sofa dan ia lalu duduk memandang Alan yang tidak jauh darinya. Alan tidak percaya apa yang di ucapkan Jenar kepadanya, wanita itu masih bisa berkata seperti itu, setelah membuat media heboh atas pernyataanya. Alan melangkah mendekati Jenar, "kamu membenarkan hubungan kita, tapi nyatanya saya tidak memiliki hubungan apa-apa dengan kamu. Kamu hanya klien, yang tidak sengaja saya tangani kemarin. Kenapa kamu membenarkan media, bahwa saya memiliki hubungan dengan kamu". Jenar menyandarkan punggungnya di sofa, "ya, itu hanya gosip saja. Semuanya akan hilang dengan sendirinya. Media memang seperti itu" timpal Jenar. "Tapi kamu membawa nama saya disana, saya menonton berita itu Jenar. Kamu mengatakan bahwa kamu memiliki hubungan dengan saya" Alan mengepalkan tangannya, agar tidak meninju wajah cantik itu. "Kamu sengaja membuat itu menjadi benar". Jenar menatap Alan, posisi Alan memang dekat dengan dirinya, terlihat jelas bahwa Alan penuh emosi. Jenar merasakan debaran jantungnya, yang tengah maraton, ia takut jika Alan akan melayangkan tinjuan hebat di wajah cantiknya. Alan menatap secara jelas wajah cantik tanpa cela itu, hidungnya mancung dan bibirnya tipis. Bohong sekali jika ia mengatakan bahwa Jenar jelek, jika jelek tidak mungkin wanita ini menjadi artis. Jenar dapat merasakan harum citrus dari tubuh Alan, harum maskulin dari tubuh Alan membuatnya tenang. Alan adalah laki-laki yang ia temui beberapa bulan lalu. Alan menyelamatkannya dan memasukan Beny ke penjara. Beny menjebaknya di sebuah kamar dan ingin memperkosanya. Tapi untung saja dengan cepat menghubungi Iren sahabatnya, sesama artis di naungan manajemen yang sama. Sebelum Iren datang, Jenar memberontak dengan berbagai cara ia lakukan, agar bisa keluar dari kamar itu. Jenar melempar semua apa yang ada dihadapannya, agar Beny menjauh darinya. Tapi Beny dengan berutal ingin memperkosanya, Pelipis, kepala dan tangannya luka, akibat pecahan kaca. Akhirnya Iren datang menyelamatkannya. Jenar tidak terima atas prilaku Beny kepadanya dan Jenar memilih jalur hukum, dirinyalah pihak yang di rugikan itu. Alan lah menjadi penasehat hukum yang mendampinginya selama proses sidang itu berlangsung, dan Beny di penjara 2 tahun lamanya dengan tindakkan pelecehan seksual. Saat itulah ia mengenal Alan, laki-laki itu dewasa dan pembawaanya tenang menangani setiap masalah yang ada. Kemarin bukanlah kesalahannya dirinya. Ia tidak tahu dari mana gosip itu beredar, dan beberapa media meliputnya seketika, ketika ia di undang menjadi salah satu bintang tamu talkshow di salah satu stasiun TV swasta. Jenar mengiyakan saja, ketika dirinya di tanya prihal hubungannya dengan Alan dan ia lalu berlalu pergi bersama asistennya. Sekarang ia dapat melihat wajah tampan Alan dengan penuh emosi. Seakan ingin membunuhnya. "Saya bisa memasukan kamu kepenjara, dengan pencemaran nama baik saya" ancam Alan. "Dan kamu tahu siapa saya, saya memiliki firma hukum. Bersiaplah kamu ke penjara, saya akan mengurung kamu disana". Jenar menarik nafas, ia tersenyum getir. Jenar mencondongkan tubuhnya ke arah Alan, hingga hembusan nafas Alan terasa di permukaan wajahnya. Jenar menatap iris mata Alan. "Bukankah kamu seharusnya bangga, digosipkan dengan saya. Nama kamu juga semakin terkenal, dan mungkin kamu akan mendapatkan Job yang lebih banyak karena gosip itu, hitung-hitung Win win solution". "Firma hukum saya sudah terkenal tanpa bantuan gosip murahan kamu Jenar. Bersihkan nama saya disana, atau kamu ingin mendekam di penjara bersama kekasihmu itu". Jenar menarik nafas, ia mengibaskan rambutnya, mendadak gerah atas ancaman Alan. "Tidakkah sebaiknya kita biarkan saja, sepertinya gosip itu seru untuk di bahas, apalagi kamu terlibat di dalamnya. Saya ingin merasakan bagaimana serunya memiliki kekasih pengacara seperti kamu. Saya yakin setelah ini, pundi-pundi keuangan kamu dan saya bertambah". "Saya tidak butuh gosip itu Jenar, pikiran kamu terlalu licik, dan tidak akan pernah saya lakukan. Saya ingin sekarang kamu membersihkan nama saya" ucap Alan geram. "Oke, akan saya bersihkan nama kamu". **************
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD