19

1524 Words

Lama tak bertemu Aidan, pria itu tampak lebih ceria dari biasanya. Senyum Aidan lebar menyambut Kanin di lobi. Masih mengenakan kemerja lengkap dengan dasi yang senada, Aidan mendekat dan lamgsung mengacak puncak kepaa Kanin seperti biasanya. "Aih.. hobi banget sih ngacak rambutku. Kan jadi berantakan." "Kamu kapan sih berpakaian sesuai umurmu? Aku seperti jalan dengan keponakan." Aidan mengamati Kanin yang memakai rok jeans sepanjang lutut dipadu kaos lengan panjang berwarna hitam dan aksesoris kalung berwarna pink soft. "Apa aku seimut Caca?" balas Kanin dengan kerlingan mata. "Lebih imut," jawab Aidan lalu menggenggam pergelangan tangan Kanin. "Ayo." "Kita mau ke mana?" "Maka siang di rumah." "Di rumah?" ulang Kanin. "Ya, Mama masak banyak." "Apa kamu juga mengajak Hani dan Wik

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD