14 - Nothing

1048 Words
flashback on "jd rencananya , ketua akan mengatakan jika ketua akan segera pergi dan untuk yg terakhir kalinya mengajaknya untuk pergi jalan. lalu saya akan pergi bersama ketua ke rumah taylor" ucap dion , menjelaskan rencananya "knp harus saya , kan ad wanita yg lain selain saya" tolak kazumi "itu karna ketua sebelumnya sdh dekat dengan taylor , jd akan lebih mudah untuk mengajaknya keluar , lalu saya akan menyelinap masuk ke dlm , bagaimana" ucap dion sambil meyakinkan kazumi kazumi pun berpikir sebentar. akhirnya ia pun menyetujui rencana dion "baiklah , kalau begitu mau kapan menjalaninya " "besok pagi , kita akan segera pergi ke rumahnya" jawab dion flashback off dion yg berada di belakang halaman rumah taylor pun merasa kesal karna melihat taylor menggandeng tangan kazumi. namun untuk sekarang ia mencoba untuk mengesampingkan rasa cemburunya itu dan segera menemukan bukti jika taylor adalah seorang pembunuh. ia pun segera menyelinap masuk ke dlm rumah nya melalui pintu belakang rmh itu. setelah berhasil masuk , ia pun mulai mencari ruang kerja taylor. "SIAPA KAMU" teriak seorang ibu-ibu dlm rumah itu karna dion takut ketahuan , ia pun segera mengambil senjatanya dan membunuh ibu itu. dorrr dorrr tak lama kemudian , para pengawal yg mendengar suara tembakan td pun masuk ke dlm rumah dan melihat ap yg sedang terjadi. setelah mereka masuk , mereka pun kaget karena majikan mereka yg terkena tembakan. mereka pun segera memanggil ambulan untuk membawanya ke rumah sakit.lalu pengawal yg lain pun menelpon taylor. sedangkan dion segera masuk ke dlm kamar mandi dan bersembunyi di dlm bath up.sementara itu di dlm mobil , mereka masih bingung ingin pergi ke mana. "bagaimana kalau kita jalan-jalan ke taman saja?" saran taylor yg sebenarnya aneh dengan kazumi , karna ia yg mengajaknya untuk keluar namun setelah di tanya ingin pergi ke mana , ia tidak tahu. "baik lah" jawab kazumi ringgggg ringgggg taylor yg mendengar tlpnya berdering , ia pun memberhentikan mobilnya di pinggir jalan lalu mengangkat telponnya. "halo , maaf tuan menganggu" "knp?" "ibu tuan terkena 2 tembakan dan sekarang sdh berada di rumah sakit *** " taylor yg mendengar berita tersebut segera menutup tlpnya lalu memutar balikkan mobilnya ke arah rumah sakit yg dikatakan pengawalnya itu. kazumi yg melihat perubahan wajah taylor hanya duduk diam. sesampainya di rumah sakit , taylor pun segera berlari masuk ke ruang UGD , sedangkan kazumi mengikuti taylor dari belakang. taylor pun segera mencari pengawalnya yg menunggu di luar ruang tunggu UGD. "bagaimana keadaan mama?" tanya taylor setelah melihat pengawalnya itu "keadaan nyonya sangat parah , skrg mereka sedang melakukan operasi pengeluaran peluru dari tubuh nyonya" jelas pengawalnya itu seketika , sekujur tubuh taylor lemas dan terjatuh ke atas lantai. kazumi yg melihatnya segera memeluk taylor dr belakang. "yg sabar ya , semoga ibu kamu selamat" ucap kazumi sambil berusaha menenangkan taylor tak lama kemudian , dokter pun keluar dr ruang operasi. "bagaimana keadaan ibu saya dok" cecar taylor setelah melihat dokter itu keluar "maaf , namun ibu anda terlalu banyak kehilangan darah sehingga nyawa nya pun tak tertolong" jelas dokter itu seakan semua dunia taylor hancur seketika , ia berharap dengan kembalinya dia seperti dulu akan membuatnya dan ibunya bahagia , namun ibunya malah meninggalkannya. "kalau begitu , saya permisi dulu" pamit dokter itu sementara itu , kazumi yg berada di sampingnya hanya bisa memeluknya. sedangkan dion , setelah mendengar tidak ad suara lg dr luar , ia pun perlahan berjalan keluar dr persembunyiannya lalu kembali mencari dmn ruang kerja taylor. setelah membuka satu per satu ruangan di rumah itu , akhirnya ia menemukan ruang kerja taylor. ia pun mulai mencari dokumen yg menunjukan pembunuhan terhadap tuan yamamoto. hampir 30 menit ia mencari di ruangan itu , namun ia tidak menemukan ap". alhasil ia pun keluar dr rumah itu dengan tangan kosong dan kembali ke markas. "bagaimana?" tanya lucas yg melihat dion sdh pulang dion hanya menggelengkan kepalanya. semua anggota yg melihat seketika kecewa dan menyangka jika ini semua hanya di rekayasa oleh gio. "berarti selama ini , taylor tidak bersalah dan kita sdh di tipu oleh gio" jelas dion "itu tidak mungkin" seseorang berteriak "ap yg tidak mungkin will?" "pasti taylor yg membunuh ketua , karna gio yg memberikan ku rekaman video itu" jelas william "knp kau baru mengatakannya?" tanya dion yg bingung kepada william "itu karna saya diamcam akan di bunuh jika saya mengatakan yg sebenarnya kepada kalian dan juga..." "ap?" baru saja william ingin menjawab , kazumi pun pulang lalu berjalan ke arah dion. "maaf ketua , saya...." plakkkkkk semua anggota yg melihatnya kaget dengan perlakuan kazumi. "kau tidak perlu minta maaf dengan ku , seharusnya kau minta maaf ke taylor dan kau tak pantas membunuh ibunya untuk membalas kematian ayah ku"ucap kazumi lalu pergi meninggalkan dion dan dion pun berusaha mengejar kazumi. "kau harus dengarkan penjelasan saya ketua." ucap dion sambil menarik tangan kazumi kazumi pun menghempaskan tangan dion. "penjelasan ap lg hah?! , msh untuk kau tidak ku bunuh hr ini" "kau hrs dengar alasan saya ketua" "ap alasan mu hah?! membunuh wanita paruh baya yg tidak bersalah" "lalu jika aku ketahuan bagaimana?" "itu salah mu dan juga ini semua adalah rencana mu , kau yg membuat namun kau gagal melaksanakannya" kazumi pun pergi dan tidak memperdulikan dion lg. keesokan harinya ia datang ke pemakaman ibunya taylor dengan membawa 1 bucket bunga untuk ibunya. "terima kasih sdh datang" "tdk ap , hmm ap pelakunya sdh ketahuan?" tanya kazumi yg pura-pura tidak mengetahui siapa yg membunuh ibunya taylor "blm" jawab taylor dengan sedih kazumi yg melihat nya merasa sangat iba terhadap taylor dan mereasa bersalah karna telah membunuh ibu kandungnya. di belakang dion yg dr pagi mengikuti kazumi keluar semakin geram dengan kedekatan kazumi dan taylor. "mau bekerja sama dengan ku" ucap seseorang yg tak jauh dr dion berdiri dion pun mendekati org itu karna merasa suara itu tidak asing di telingnya "gio?! untuk ap kau disini" "hanya menawarkan mu pekerjaan , ap kau mau?" "pekerjaan ap? menjadi asisten detektif? maaf saya tidak tertarik" ucap dion lalu pergi meninggalkan gio "pekerjaan untuk membunuh seseorang , ap kau tertarik" dion yang mendengar tawaran itu merasa tertarik , ia pun membalikkan badannya menuju arah gio. "siapa yg ingin kau bunuh?" gio hanya menunjuk ke arah taylor. "bagaimana?" tanya gio yg sdh di samping dion "baiklah , kita setuju"

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD