Ola bangun pagi itu dan berharap akan menemukan kopi yang enak untuk meredakan sakit kepalanya. Entah mengapa, ia terbangun dengan kepala yang berdentam-dentam. Ia tidak bisa tidur semalam, dan baru bisa terlelap sekitar pukul tiga dini hari. Itupun bukan tidur yang nyenyak karena Ola bermimpi. Sebuah mimpi buruk yang dulu selalu menghantuinya dan tidak bisa membuatnya tidur. Sudah lama semenjak dirinya pindah dari California dan tidak lagi mengalami mimpi buruk itu. Ia tidak menyangka jika mimpi itu akan kembali sekarang. Mungkin itu terjadi karena ia sedang terlalu lelah dan emosi dengan apa yang terjadi semalam. Sayangnya, harapan untuk mendapatkan kopi nikmat itu sama sekali tidak menjadi kenyataan. Ia sudah mengernyit saat mencium aroma kopi instan di dapur, dan langsung menolak den

