Jina (2)

1314 Words

Jina Part. 2 *** "Apa, sih! Mepet-mepet terus!" Jina baru memejamkan matanya, namun Leon yang berada di belakang tubuhnya malah membuat matanya kembali membesar ketika pria itu memeluknya dari belakang, menggesekkan hidung mancungnya di punggung gadis itu. "Mau itu, bisa?" bisiknya tepat di telinga. Jina melotot, menjauhkan tangan pria itu dari perutnya yang mulai membuncit. Tepat, kandungannya memasuki lima bulan. "Kata dokter nggak boleh." jawabnya ketus. "Bukan nggak boleh, tapi jangan sering. Ini udah seminggu. Boleh, ya? Mau jenguk di bocil, Ayahnya kangen." bisik pria itu manja. Walau mereka sudah menikah beberapa bulan ini, Jina masih belum terbiasa dengan statusnya yang sudah menjadi istri pria itu, mengandung anak dari Leon, bahkan mereka tinggal satu atap, menjalani k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD