kidnapped
Part. 1
***
Nafas memburu, jantung berdetak hebat dan kaki yang terus berlari. Gania membeku di tempat melihat pohon-pohon besar dan rumput panjang di depannya.
Padahal Gania yakin kemarin telah menandai setiap jalan yang benar untuk keluar dari tempat itu dengan memberi coretan lipstik, namun saat ini dia malah kehilangan arah.
Air mata menggenang di mata Gania, apalagi saat mendengar beberapa langkah kaki makin mendekat. Tidak. Dia tidak ingin berakhir seperti ini lagi.
"Nona Gania!" dan benar saja, beberapa pria langsung menangkap gadis itu dan Gania tidak dapat melawan.
Gania menumpahkan tangisnya, lagi dan lagi gagal kabur dari tempat terkutuk itu. Seharusnya saat ini dia sudah menikah dengan pria yang dia cintai, seharusnya saat ini dia menikmati bulan madunya di
