"Program pemerintahnya sudah beres, Ntan?" tanya Midah, tidak seperti biasanya, Intan masih santai dengan piyama strawberry kesayangannya padahal waktu sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. "Alhamdulillah, Mah. Ah, rasanya lega sekali, Intan mau libur dulu ke kursusan, biarin Abay yang handle. Sekarang saatnya menebus waktunya Gia yang tersita." Intan memeriksa gawainya, benda pipih itu tidak sempat dia lihat lama-lama. Pekerjaannya mengajarkan menjahit pada anak jalanan membuat dia melupakan sejenak media sosial. Jangankan untuk membalas setiap chat yang masuk ke nomornya, kadang untuk makan siang saja dia harus bergiliran bersama beberapa instruktur yang ikut terlibat dalam program ini. Saat pulang ke rumah dia lebih memilih menemani Gia mewarnai, bermain dan membacakan dongeng sebelum t

