Bab 1: Lahirnya Sang Dewi
Di puncak Gunung Olympus, langit tiba-tiba bergejolak. Awan hitam berkumpul, dan kilat menyambar-nyambar, seolah-olah sedang terjadi pertempuran hebat di dalam langit itu sendiri. Para dewa berkumpul dengan cemas di sekeliling Zeus, raja para dewa, yang terlihat menderita oleh rasa sakit yang tak tertahankan di kepalanya. Jeritannya menggelegar hingga memenuhi seluruh Olympus, mengguncang bumi dan membuat lautan bergejolak.
Pada saat itu, Zeus memanggil Hephaestus, dewa pandai besi yang terkenal karena kekuatannya dalam menciptakan senjata. Tanpa ragu, Hephaestus mengangkat kapak besi yang besar dan mengayunkannya ke kepala Zeus. Dalam sekejap, dari retakan yang muncul di kepala Zeus, memancar cahaya yang menyilaukan. Cahaya itu melahirkan sosok seorang wanita yang memancarkan aura kebijaksanaan dan keberanian.
Ia adalah Athena, dewi yang lahir dalam baju zirah emas lengkap dan bersenjata tombak, siap untuk bertarung. Athena berdiri tegap dengan tatapan tajam dan anggun, mencerminkan kekuatan dan kecerdasan yang terpancar dari dirinya. Para dewa terdiam, kagum akan kehadirannya yang megah, seolah-olah melihat bintang paling terang di langit malam.
Tak seperti dewa-dewa lainnya yang sering terpengaruh oleh emosi yang berlebihan, Athena menunjukkan kedewasaan dan kecerdasan yang mendalam bahkan sejak kelahirannya. Ia melangkah maju, menyapa ayahnya Zeus dan para dewa dengan sikap hormat, tetapi juga penuh keyakinan. Zeus memandang putrinya dengan kebanggaan, menyadari bahwa ia tidak hanya melahirkan dewi kebijaksanaan, tetapi juga pejuang yang akan menjadi pelindung bagi banyak makhluk.
Athena, lahir dari kepala Zeus, membawa simbol kebijaksanaan dan kekuatan. Sebagai dewi yang unik, ia menggabungkan kecerdasan, strategi, dan keberanian, siap menjalani takdirnya di Olympus dan di antara manusia. Dengan kelahirannya yang luar biasa, Athena memulai kisah yang akan menjadikannya legenda sepanjang masa, seorang dewi yang tidak hanya berperang, tetapi juga membawa pencerahan bagi dunia.