Bab 25

1521 Words

    Aku mengetuk-ngetuk layar ponselku dengan jari telunjuk. Menunggu pesan ataupun panggilan telepon dari Aric. Kupikir, ia akan menghubungiku pagi ini untuk memberi kabar setelah semalam membawa Revan pulang ke rumahnya. Apa Revan baik-baik saja di rumah Aric? Atau mungkin Aric yang malah kenapa-napa?     Sebenarnya aku sudah mencoba menghubingi Aric sejak semalam, tapi dia tidak mengangkat teleponku. Bahkan dia juga mengabaikan pesan yang kukirimkan pagi tadi. Dan hal ini malah membuatku khawatir dan juga frustrasi.     “Lul,” panggil suara di sebelahku. Aku menoleh dan kudapati Winni tengah memandangku dengan kening berkerut. “Ke kantin nggak?” tanyanya.     Seketika mataku menyisir ruang kelas yang sudah mulai ditinggalkan penghuninya. Apa kelas sudah selesai? Tapi kapan kelasnya d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD