Cafe Milan 1

2438 Words

"Abaaaang..." Aku memeluk lelaki tampan kesayangan dengan postur tinggi yang sudah berbulan-bulan tidak pernah bertemu. "Kok kamu nggak gede-gede sih dek?" Tanyanya yang lebih terdengar sebagai ejekan mengingat tinggiku hanya sebahunya. "Abaang..aku sudah sarjana niih, udah gede." Bang Dimas terkekeh mendengar rajukanku. "Enak banget tempat tinggal kamu dek." Bang Dimas berkomentar sambil melihat keadaan apartemen yang kutinggali. "Rejeki anak sholeha bang, masih ada aja orang baek mau nyewain apartemen murah sama aku." "Emang berapa apartemen begini?" "Satu setengah juta bang." "Weleeh...ning Suroboyo ae gak entuk dek. Tiga juta paling murah kalo ukuran begini. makanya abang mulai nyicil rumah dari pada bayar sewa bulanan apartemen." "Bukannya abang tinggal di rumah dinas mama?"

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD