"Nggak salah Wie? Maksudnya cepat tuh ya nggak secepat ini juga kali! Hadeuh kamu tuh bikin aku senewen deh..."
Begitu respon Priska ketika aku sampaikan keinginan mama untuk ketemuan makan siang hari ini.
Dia berjalan mondar mandir di depanku, satu tangan di pinggang sedangkan sebelahnya lagi memegang dagu, sesekali diganti dengan menggigit kukunya.
Aku hanya melihat tanpa komentar, khawatir dia akan marah - marah lagi.
"Ntar ngomongnya gimana lagi? Duh... ada - ada aja deh."
Keresahannya berakhir dengan hempasan bokongnya di sofa persis disebelahku.
"Apa sih masalahnya? Orang tinggal duduk, makan, ngobrol. Paling ntar mama nanya, udah lama pacaran sama Owie? Mamanya dimana sekarang? Priska umurnya sama ya dengan Owie? Owie baek nggak sama kamu? Kok kamu manggilnya Owie aja sih, p
