Taksi yang Gika tumpangi akhirnya sampai juga di depan sebuah pemakaman umum di mana itu adalah tempat istirahat terakhir mendiang mamanya. Setelah membayar ongkos taksi, Gika pun langsung memasuki area pemakaman umum itu. Tak sulit mencari makam ibunya berada karena ia sudah sangat sering pergi ke sini. Gika berjongkok di samping makam ibunya, gadis itu mengusap batu nisan ibunya dengan penuh kasih sayang. Ia memberi hadiah dengan membacakan doa untuk ibunya kemudian kembali mengusap batu nisan itu dengan penuh kasih sayang. Jika ada masalah, Gika memang sangat sering pergi ke sini. Tidak ada tempat bercerita selain pada makam ibunya sendiri, meskipun ibunya tidak menyahut, setidaknya ia merasa lega dengan menceritakan itu semua. "Ma, Gika datang lagi. Maafin Gika karena Gika jarang per

