Izzam langsung membalut luka nya dengan perban setelah memberinya obat, Izzam menahan sakitnya dimalam hari sendirian karena tidak ada yang mengurusnya. Walaupun terasa sangat sakit, Izzam mencoba kuat dan menggenggam erat lengan kanan nya yang terluka karena tusukan pisau dari Mr. G. Sementara di sebuah Apartemen, Mr. G tersenyum setelah melihat cairan merahbIzzam yang masih tersisa di pisaunya. Mr. G memasukkan tetesan cairan merah itu kedalam sebuah botol kecil, kemudian ditutup nya dengan rapat. "Aku akan membiarkan mu kali ini, tapi jika kedepannya kamu mengganggu dan mencoba mengacaukan aku, tetesan cairan merah di botol kecil ini akan berpindah ke dalam ember besar dan akan kujadikan cat dinding gudang." Gumam Mr. G kemudian tersenyum miring. Kemudian, Mr. G mulai berfikir bagai