Ugh.. Kepalanya pusing. Tambah pusing tatkala matanya menangkap pemandangan asing di sekitar. Karpet beludru. Dinding kaca. Meja rias berlapis cat putih. Oh, sial. Apartemen siapa ini? Langit-langitnya tinggi sekali. Kepala Christian berputar. Ia memijat pelipisnya sebentar. Lalu melihat chandelier menggantung di atap kamar yang lebih tampak seperti ruang kerja eksekutif. Tunggu, seberapa banyak ia minum tadi malam? Kepala Chris celingukan. Masih dengan pandangan kabur, ia melihat selimut tebal menutupi tubuhnya. Oh, benar. Kemarin ia kencan dengan calon istrinya. Makan malam mereka tak berjalan begitu lancar. Mereka pulang usai hidangan pembuka dan hidangan inti. Chris mengemudi sambil melawan emosi. Lalu ia minum di bar, sendirian kalau tidak salah...? Padahal dirinya berenca

