*membaca Alquran lebih utama* "NABILA! SAYA LAPAR, KAMU ADA MAKANAN GAK?" Nabila menepuk dahinya pelan. Astaga! Kenapa harus ada manusia seperti ini coba. Ia menatap sesosok lelaki yang terlihat terdiam dengan mata yang melotot kaget. Buru-buru Nabila menghampiri Dito yang terlihat sangat terkejut mendapati kehadiran Andrian di sana. Sebelum duda beranak satu itu ngamuk, mending Nabila jelasin terlebih dahulu "Emm...Pak. kenalin itu Abang saya." "Abang?" Tanya Andrian memastikan, sebab ia tau bagaimana hubungan Nabila dengan keluarga nya. Nabila mengangguk dengan wajah yang terlihat bahagia, ia tidak bisa menutupi rasa senangnya karena Andrian sudah menyayangi nya. "Iya, Abang saya." "Tapi, bukannya hubungan kamu sama keluarga itu gak baik?" "Itu kemarin, sekarang kan beda."

