*Membaca Al-Qur'an lebih utama* Suara gelak tawa mengisi penjuru rumah bergaya klasik. Beberapa orang terlihat menertawakan aksi seorang anak kecil yang sedang berlari ke sana ke mari tidak mengenal lelah. "Akbar, sini dulu, Nak. Nanti capek banget loh." Tegur sang nenek dengan pelan. Namun yang namanya anak kecil akan selalu menuruti apa yang dia mau, bukan apa yang diperintahkan. Akbar masih tetap berlari ke sana ke mari mengitari sofa ruang tengah. Dito hanya memantau, ia akan mencari timing yang tepat membahasa ini dengan anaknya. "Adek! Nanti jat-..... Oh." BRUKK! Dito hany berdiam diri melihat Akbar yang tengah kesakitan, begitu pula ibu Dito yang sudah mendapatkan lirikan tajam dari sang putra. "Bangun sendiri." Perintah Dito yang langsung dituruti oleh Akbar. Terlihat

