*Membaca Alquran lebih utama* "Nabila, jangan buat saya khawatir. Nanti yang jadi calon bunda anak saya siapa kalau tidak kamu?" Nabila yang mendengar itu sontak saja langsung memberikan tatapan tajam nya ke arah Dito. Yang benar saja, orang lagi sakit juga malah bahas bunda. "Pak saya lagi sakit perut loh ini kenapa jadi bahas bunda Akbar?" Dito tidak menjawab, lelaki itu tampak fokus dengan jalanan di hadapannya membuat Nabila yang merasa dikacangi hanya bisa menggerutu di dalam hati. Hingga tak lama, mobil milik Dito berhasil terparkir rapi di rumah sakit, sekarang sudah tengah malam dan mau tidak mau Dito harus bermalam di rumah sakit. "Sanggup jalan gak?" Tanya dito yang ragu melihat Nabila masih meringis kesakitan. "Gak bisa, gendong." Dito menghembuskan nafasnya, deng

