*Membaca Alquran lebih utama*
Setelah kejadian tadi, Dito sama sekali fidak keluar kamar sampai makan malam tiba. Bahkan sampai Nabila pulang pun, Dito tetap bertahan di dalam kamarnya.
Ia sudah terlanjur malu jika berhadapan langsung dengan gadis itu. Entah sudah berapa banyak tingkah konyol yang ia lakukan di depan Nabila, mungkin tak terhingga.
"Ayah kamu sukanya daun muda ternyata."
Sayup-sayup Dito bisa mendengar obrolan sang ibu dengan anaknya dari atas tangga. Ternyata begini rasanya ketika kita tau dighibahi secara terang-terangan.
"Ayah mah malu-maluin, Nek. Masa gak balik lagi sampe bunda Nabila pulang. Cemen." Dito mendelik kesal, anaknya ternyata memiliki bibit-bibit lambe turah.
"Ayah itu kan, Nek... "
"Ekhem! Lagi ghibahi ayah ternyata."
Akbar langsung menutup
