Damar termenung di ruangannya, apa yang Dilan sampaikan membekas di benak pria itu. Memanfaatkan Thalia untuk lari dari perjodohan dan memanfaatkan ketidakberdayaan perempuan itu memang salah, tetapi bukankah dia juga memberikan keuntungan pada perempuan itu? 500 juta setiap bulannya bukanlah nominal kecil, Damar rasa dirinya tak sekeji itu, maka dari itu dia juga memberikan keuntungan pada perempuan itu.
Pria itu membuang napas kasar, dia meraup kasar wajahnya. Pria itu membuka laci meja kerjanya, sebuah foto perempuan dengan dress nude menyambut indra penglihatan Damar. Dia terdiam sejenak, senyum perempuan itu masih sama, masih mendebarkan jantung Damar. Senyuman itu masih membuat Damar merasa tenang dan senyuman itu juga yang selalu menjadi obat lelahnya.
Damar mengambil bingkai foto
