Jangan marah, maka bagimu surga.
🌺🌺🌺
Wanda tak kehabisan cara. Tentu ia tak boleh terusik oleh emosi putranya. Dari dulu Bagas memang terkesan suka membangkang, tapi dia sebenarnya adalah anak yang patuh, kecuali karena pengaruh Nasila. Kini perempuan penuh drama itu sudah tiada sebagai belenggu pada putranya. Wanda hanya perlu cara halus untuk membujuk Bagas saja. “Tak apa dia tidak mau, asal kamu bersedia.”
Bagas menelisik tajam ibunya. Kecurigaannya makin membengkak tak diminta. “Ibu menaruh sesuatu di gelas itu?”
Senyum manis Wanda mencuat, “Ada cinta, kasih sayang, dan sedikit pemaafan. Tidak pantas seorang perempuan yang bukan siapa-siapa memisahkan seorang lelaki dari ibunya.”
“Ibu ...!” keluh Bagas tak percaya. Dulu dengan Nasila ibunya malah memisah-misahkan mereka. Anehny
