Tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu. ๐บ๐บ๐บ Sambutan hangat Wanda makin menyempurnakan perjalanan itu bagi Windi. Walaupun dingin udara malam serasa menembus tulang, tapi tak ada lelah yang Windi rasa dari perjalanan panjang mereka. Pai buah yang dibawakannya juga dengan senang hati dilahap sang mertua. Rasa diterima dengan tangan terbuka membuat Windi sungguh suka cita dan betah berada di sana. โAyo, istirahatlah. Sudah malam. Besok lagi saja dilanjutkan,โ ajak Bagas kepada ibunya. Wanda mengangguk, bangkit dari duduknya. โKamu benar. Kalian juga lelah di perjalanan.โ โNyonya,โ panggil Windi pelan. Ibu mertuanya menoleh dengan tatapan tanya. โBolehkah saya tidur sendiri saja malam ini?โ pinta Windi hati-hati. Awalnya Wanda heran, tapi tak memperta

