Aku hanyalah manusia biasa seperti kalian. Aku bisa lupa sebagaimana kalian lupa. Maka, bila aku lupa, ingatkanlah. [HR.Al-Bukhâri no. 401 dan Muslim no. 572] 🌺🌺🌺 Tuan Bagas. Aku di depan. Windi mempercepat langkah. Benar-benar tepat pukul empat sore beliau mengiriminya pesan itu. Gadis manis itu pun ingin segera turun. Selain tak mau membuat Bagas lama menunggu, dilakukannya juga demi menghindari tatapan cemooh rekan kerjanya. Naik jabatan memang menyenangkan, tapi tidak berlaku lagi jika turun ke posisi semula. Windi sekarang banyak dijauhi daripada sebelum jadi sekretaris Khumaira dulu. Kini teman satu timnya sering mendekati Windi untuk tahu apa alasan Khumaira turun takhta dan rahasia-rahasia yang disimpannya rapat. Yang bisa Windi jawab hanya kalimat sama seperti yang disampaika

