Dua puluh tujuh

1626 Words

"Yumna!" Kama heran, kenapa seseorang yang beberapa hari lalu bahkan kesulitan menggerakkan kakinya, justru bisa berjalan secepat itu menghindarinya. Dia sudah berteriak-teriak seperti orang gila sejak di dalam kafe, bahkan mungkin orang-orang yang melihatnya bertingkah seperti itu akan menuduh dia pria yang berselingkuh dan tertangkap basah. Sudah begitu pun dia masih merasa tidak perduli dan malah semakin ingin mengejar sosok yang kini sudah hampir hilang tertelan box besi. Kama mendesah berat, sesungguhnya dia sudah sangat lelah namun dia benar-benar tidak rela jika Yumna berpikir macam-macam dan salah paham terhadap apa yang dilihat oleh gadis itu sesaat lalu. Padahal kemarin dia masih merasa bahwa dia tidak memiliki perasaan istimewa terhadap Yumna, dia bahkan masih menganggap jika

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD