1

1086 Words
'Assalamualaikum' Ucap dava kesekian kalinya.namun tak ada jawaban rumahnya tampak sepi,akhirnya ia memasuki rumahnya,dan menemukan bi ju yang sedang tergopoh menghampirinya. 'Walaikumsalam tuan,maaf saya nggak denger habis masak tuan" ucap bi ju. "Lila mana bi,kok nggak keliatan?" Tanya dava.lila atau lebih tepatnya adalah khailila anastasya adalah wanita yang selama ini menemani harinya,mereka menikah sekitar 1 bulan yang lalu.dan hari ini dava baru saja pulang dari luar kota karena urusan pekerjaan,sebetulnya ia tak tega meninggalkan lila mengingat mereka pengantin baru namun tuntutan pekerjaan yang membuat ia meninggalkan lila,walaupun hanya 3 hari tapi dava merasa 3 tahun,maklum masih pengantin baru. "Nyonya dari tadi pagi belum turun tuan, tadi sudah saya ketuk tapi nggak ada jawaban" jawab bi ju,dava mengangguk. "Yasudah,biar saya bangun kan,bi ju bisa lanjutan pekerjaannya" ucap dava.bi ju pun pergi ke dapur menyelesaikan pekerjaannya,sedangkan dava berjalan ke kamarnya. Sampai di depan kamarnya ia langsung membuka pintu,dan terlihat lah istrinya yang masih bergelut dengan selimut tebalnya,dava terkekeh pelan dan berjalan mendekati ranjang.dielusnya rambut istrinya. Dava masih asik memandang wajah istrinya,wajah yang 3hari ini sangat ia rindukan,karena selama 3 hari ini ia dan lila hanya berhubungan melalui skype maupun hanya sekedar telfon. "Sayang..bangun yuk udah siang?" Sapa dava lembut.lila hanya bergumam pelan.dava mengerinyitkan dahinya heran,tak biasanya istrinya seperti ini,ia un mendekatkan tangannya ke arah kening istrinya dan betapa terkejutnya ia,mendapati tubuh istrinya yang panas. "Sayang,,sayangg bangun,buka mata kamu,kamu sakit ya,kita ke dokter yukk" ucap dava panik.lila pun membuka matanya dan mencoba tersenyum kemudian menggeleng pelan. "Nggak usah,aku gapapa kok,kamu kapan pulang?" Tanya lila. "Gapapa gimana kamu sakit sayang,kamu demam tau," ucap dava masih dengan nada khawatir,ia pun mencoba memeluk lila,posisinya yang masih duduk dipinggir ranjang pun membuatnya kesusahan. "Bangun dulu deh,kamu sandaran di bahu aku aja ya,biar enakan" lilapun menurut dan dava memeluk erat tubuh mungil lila. "Aku panggil dokter aja ya kesini,aku khawatir sayang" ucap dava.lila menggeleng. "Udah sayang,aku cuma butuh kamu aja disini,pliss turutin aja ya" ucap lila dengan nada memohon,dava pun menuruti kemauan lila.ia memeluk sambil sesekali mencium ujung rambut lila.ia sangat khawatir dengan lila. 30menit kemudian lila bangun dari dekapan dava,ia mendongak dan menatap wajah dava yang tampak lelah namun ada guratan khawatir disana. "Sayang maaf ya" ucap lila.dava pun menunduk menatap lila. "Maaf untuk?" "Maaf karena kamu pulang aku malah nggak nyambut kamu" ucapnya penuh sesal,dava terkekeh melihat kelakuan istrinya. "Hey,sayang,kamu apaan sih, kamu kan lagi nggak enak badan ya wajar dong,aku maklum kok" ucap dava dengan sabar.lila tersenyum dan mencium pipi kiri dava. "Makasih sayang,sekarang kamu mandi deh aku siapin makan siang buat kamu" ucap lila ingin beranjak dari ranjang,namun dava menahannya. "Kamu belum sehat sayang,biar bi ju aja ya yang nganter ke sini,kamu juga belum sarapan kan dari pagi" ucap dava. "Aku gapapa kok, sekalian aku sarapan sama kamu,aku kangen makan sama kamu, gapapa ya,kamu mandi aku siapin baju sama makan buat kita" ucap lila,dava pun mengangguk pasrah,tak akan menang jika ia meneruskan perdebatan ini dengan lila,karena memang lila tipikal orang keras kepala. Dava pun mandi,sedangkan lila menyiapkan pakaian yang akan dava pakai dan bergegas turun ke bawah,ia memang masih mengenakan baju tidur panjang motif doraemonnya,yah ia memang penggemar berat tokoh kucing dari jepang itu,tak heran jika ia meminta dava membuatkan ruangan khusus yang berisi koleksi koleksi barang dengan motif tersebut. Bi ju heran melihat lila yang baru saja turun."loh nyah,kok baru turun aja tadi nggak sempet sarapan juga,nyonya sakit kok pucet" ucap bi ju khawatir.lila menanggapinya hanya tersenyum. "Lila gapapa kok bi,cuma capek aja mungkin,oh ohh iyaa makanan yang tadi pagi lila angetin ya,sekalian mau bikin sup jangung bi" ucap lila. "Biar bi ju aja nyah," "Nggak usah,lila mau buat spesial buat dava bi,bibi bantu angetin aja ya" ucap lila dengan nada ramah.memang selama ini lila dikenal sbg. orang yang ramah dan mudah bergaul,tak heran jika banyak tetangga yang senang dengan kehadiran lila mengingat ia adalah orang baru.berbeda dengan lila,dava terlihat seperti tipikal orang yang susah bergaul dan tidak ramah,padahal sifat aslinya jika sedang dirumah sangat lah manja,terutama pada lila. "Nyah,saya mau ke pasar dulu ya,ada barang yang belum kebeli,ini udah saya panasin semua" ucap bi ju,lila yang sedang memotong jagung pun menoleh. "Iya bi,hati hati ya" Sepeninggal bi ju,lila masih asik memasak suo jagung,ayam goreng sambal bawang kesukaan suaminya. Saat sedang menggoreng ayam,ia dikejutkan dengan sepasang tangan kekar yang melingkar di perutnya,siapa lagi kalau bukan dava. "Kenapa sayang?" Sapa lila,dava pun meletakkan kepalanya di bahu lila,membuat pipi mereka bersentuhan. "Aku kangen sayang" rengek dava.lila pun tersenyum. "Kamu apaan sih? Cuma 3 hari aja kok udah kangen," goda lila membuat dava cemberut. "3 hari itu berasa setahun sayang,kamu mah" "Udah ya,bentar aku lagi goreng ayam nih bentar lagi selese,kamu nunggu di meja ya? Ntar tangan kamu kena minyak" ucap lila lembut.dava pun mengangguk patuh,sebelum itu ia mencium pipi istrinya singkat. Setelah menata makanan di meja lila langsung mengambil tempat duduk di samping dava,namun dava menarik lila untuk duduk di pangkuannya. "Kamu apaan sih,ntar makannya nggak enak sayang" ucap lila mencoba melepas kan diri dari pelukan dava,tapi ia mlah mengeratkan pelukannya. "Aku kangen,biarin gini aja ya" " iya,tapi ntar kamu makannya gimana? Susah sayang" ucap lila mengelus pipi dava lembut membuat mata dava terpejam karenanya. "Nggak akan,aku lebih suka gini sayang" sesekali dava menciumi pipi lila yang jaraknya begitu dekat dengan wajahnya. "Aku berat loh" Dava mengerutkan kening sesaat kemudian tertawa pelan."berat apanya badan kamu mungil imut imut gini,udah deh sekarang makan ya aku udah laper nih,dan jangan protes,aku lebih suka gini sayang,dan satu lagi kamu suapin aku ya hehe" ucap dava tegas tak terbantahkan.lila pun mengangguk dan mulai mengambil makanan dan menyuapkannya untuk dirinya dan dava,orang bilang makan sepiring berdua memang memiliki sensasi tersendiri.walaupun di posisi seperti itu,tak menyulitkan lila untuk menyuapkan makanan ke mulut dava malah dengan jailnya dava mencuri curi ciuman dari lila. "Udah dong sayang,aku belum mandi loh masa kamu cumin mulu dari tadi" ucap lila akhirnya,memang sejak tadi lila belum sempat mandi hanya mencuci muka dan sikat gigi. "Kamu mah nggak mandi seminggu juga tetep wangi sayang" ucap dava. "Gembel" "Kok gembel,gombal kali" "Di kamus aku adanya gembel sayang hihihi,lagian sejak kapan kamu jadi alay gini hmm??" "Sejak jauh dari kamu hehe" memang sejak 3 hari yang lalu sikap dava sedikit lebay,masa setiap beberapa jam ia upload foto maupun video yang dikirimkan lila yang sengaja dava minta,dengan alasan 'biar aku semangat kerja sayang' ke akun instagramnya dengan caption yang menurut lila lebay.'aku kerja,semngat juga buat kamu sayang,i really miss you my wife :*' ucapnya.padahal beberapa menit sebelum itu ia sudah berkomunikasi dengan lila melalui skype,memang ada ada aja si dava. "Kangen apaan,setiap jam kamu hubungin aku"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD