Pesta Keluarga Ye

1620 Words
• Pesta Keluarga Ye Pestanya akan diadakan tepat di akhir pekan, sebelum pesta di mulai, Ye Shao ingin mencari tau seberapa banyak warisan yang ia terima dari Sang Kaisar Bintang, dia pergi ke hutan di bawah bukit yang tepat berada di belakang rumahnya. Lokasi yang tidak terlalu banyak orang, bahkan bisa di katakan tempat yang sepi dan tertutup, selain itu sangat jarang Ye Shao melihat seekor binatang buas, paling bahaya adalah ular, itupun jenisnya yang tidak berbisa. Ye Shao duduk di bawah pohon, dia menarik nafas beberapa kali mencoba menenangkan dirinya, lalu dia memejamkan mata. Ye Shao seperti tertarik ke sebuah alam yang berbeda, dan itu adalah alam yang sangat dekat dengan kesadaraannya. “Ini sama seperti mimpi, aku bisa menjaga kesadaranku dan bergerak bebas di tempat ini.” Tempat yang di maksud oleh Ye Shao adalah sebuah tempat yang interiornya mirip seperti sebuah istana seorang kaisar, tapi juga mirip seperti sebuah musium. Banyak sekali benda-benda aneh yang di pajang dengan rapi di istana itu. “Mjolnir? Bukankah ini palu yang ku panggil terakhir kali. Jadi ini adalah tempat kau mengistirahatkan diri?” “Terima kasih, kawan. Karena telah membantuku. Berkatmu aku tidak mendapat gangguan lagi dari para pr3man SMA itu,” imbuh Ye Shao. Ye Shao berjalan dan berkeliling menelusuri tempat itu. “Banyak sekali senjata di tempat ini, apakah semuanya adalah koleksi sang Kaisar Bintang. Aku percaya kalau dia mengumpulkan semua ini dalam waktu ribuan tahun.” Ye Shao melihat sebuah pintu besar yang memisahkan tempat itu dari sebuah ruangan lain, jadi dia membukanya. Apa yang Ye Shao lihat adalah sebuah perpustakaan yang penuh dengan gulungan. Saat di buka gulungan tersebut berisi semua teknik bela diri dan berbagai mantra sihir. “Jika aku membaca dan mempraktekkan semua yang ada di gambar, apa aku akan menjadi seorang kultivator juga nantinya? Praktisi? Haha... Dengan ilmu yang di tinggalkan Kaisar Huang Pu Yun Shao, mungkin di daratan ini aku akan menjadi yang terkuat.” Ye Shao membuka matanya. “Sip! Sudah kuputuskan... Aku akan mengambil jalan kultivasi dan aku akan menjadi yang terkuat. Jika Kaisar Yun Shao adalah yang terkuat di Bintang Kultivasi, maka Ye Shao adalah yang terkuat di bumi,” kata Ye Shao, dengan semangat yang menggebu-gebu dia mengepalkan tangannya. **** Malam itu kota begitu ramai, jalanan hampir macet di buatnya. Kerumunan mobil mewah mencoba berangkat secepatnya, dan tujuannya hanya satu. Rumah Keluarga Ye. Setiap kali sebuah Keluarga Besar mengadakan pesta, maka menghadirinya akan menjadi ajang tersendiri untuk orang lain, ada orang yang datang untuk sekedar makan, ada yang datang untuk memberikan selamat, tapi yang terpenting adalah datang untuk membuat relasi. Memiliki perkenalan dengan seorang yang memiliki nama besar, bisa mengubah kehidupan orang dalam semalam, jadi relasi itu sangat penting. Pesta Keluarga Ye yang akan di datangi oleh keluarga besar lainnya, menjadi tempat yang paling cocok mengumpulkan relasi. “Kau dapat undangan dari Tuan Ye, tidak?” “Ada! Ayahku yang memberikannya, dia dapat dari kantornya, semua orang yang bekerja, tidak peduli apakah mereka direktur atau OB, semuanya mendapat undangan dari Tuan Ye.” “Ah... Enaknya, ayahmu bekerja di kantor cabang Keluarga Ye, jadi dia bisa dapat. Aku sama sekali tidak mendapatkan undangannya, artinya aku hanya bisa sampai sini.” “Hahaha, tenang saja Kawan. Aku akan mengambil beberapa makanan enak di sana, jadi aku bisa membaginya denganmu nanti.” Pesta yang di adakan oleh keluarga Ye begitu besar, hingga pesta itu memiliki empat area yang terpisah. Di Aula utama di dalam kediaman Keluarga Ye Tianlong adalah tempat bagi tamu VVIP, mereka mendapat undangan secara langsung dari Tuan Ye. di tempat ke dua adalah tamu yang mendapatkan undangan emas, tamu itu di letakkan di depan kediaman keluarga Ye. Tamu dengan undangan emas berkesempatan menemui Keluarga Ye secara langsung di waktu-waktu tertentu. Di tempat ketiga adalah tamu dengan undangan berwarna perak, biasanya hanya direktur dan pegawai dari kantor cabang yang mendapatkan undangan ini, tempat mereka terpisah dari tamu undangan emas. Dan yang terakhir tempat bagi mereka yang tidak memiliki undangan, tempat yang di sediakan mereka di area terluar kediaman keluarga Ye. Tuan Ye Tianlong tetap menyediakan tempat yang layak dan makanan yang enak untuk mereka, walaupun jenis makanannya tidak bisa di bandingkan dengan tamu yang memiliki undangan. Mereka yang datang tanpa undangan tetap harus berpakaian rapi, jika tidak... Maka petugas keamanan tidak akan membiarkan mereka masuk, jadi... Pesta ini tetap tidak bisa di masuki dengan sembarangan. Keluarga Wu dan keluarga Xia termasuk tamu undangan VVIP, jadi sudah pasti Wu Zhong dan Xia Ning Chan akan bertemu dengan Ye Shao disana. “Lihat siapa yang kita jumpai di sini, Tuan Xia sekeluarga rupanya,” ujar seorang pria paruh baya dengan setelan rapi yang terlihat mahal. “Tuan Wu, sudah lama sejak pertemuan kita yang terakhir kali,” jawab seorang pria paruh baya lain yang setalannya tidak kalah mahal. Kedua pria itu adalah Xia Wei Tian dan Wu Tian Lei. Xia Wei Tian adalah orang tua Xia Ning Chan, dan Wu Tian Lei adalah ayah dari Wu Zhong. Mereka terlihar akur dan berjabat tangan dengan ramah. “Wu Zhong, dia jadi hampir terlihat sama seperti anda Tuan Wu, karismanya mulai keluar seiring dia menjadi dewasa,” ujar Xia Wei Tian. “Hahaha, dan putri cantik yang kau gandeng itu pasti putrimu,” “Hei... Dia ini istriku, Kamvang!” jawab Tuan Xia Wei Tian dengan tatapan yang sedikit kesal. “Berhentilah bersikap sok berkelas di depanku, kita adalah kawan yang selalu pergi minum bersama, apa kau ingin membuat kesan bangsawan kepada Tuan Ye?” “Berhenti, dan jaga cara bicaramu. Ah... Sodara Lei, kau selalu saja meledekku di setiap kesempatan,” kata Xia Wei Tian sambil menggelengkan kepalanya. “Sodara Tian, sebaiknya kita pergi ke tempat lain dan biarkan kedua anak kita mengobrol. Lagipula persodaraan antara kita akan semakin erat di masa depan,” jawab Wu Tian Lei yang lalu merangkul Ayah Xia Ning Chan dan mengajaknya pindah ke tempat lain. Mereka meninggalkan Wu Zhong dan Xia Ning Chan untuk berduaan, bukan hanya itu... Kedua orang tua mereka juga meninggalkan suasana canggung untuk kedua pemuda itu. Xia Ning Chan terlihat menoleh ke kiri dan ke kanan, dia sudah mulai merasa tidak nyaman dengan kehadiran Wu Zhong di dekatnya. “Lama tak bertemu, Dik Xia,” ujar Wu Zhong dengan tersenyum pada Xia Ning Chan. “Eh... Bukannya baru dua hari lalu kau datang ke sekolahku untuk menggangguku,” jawab Xia Ning Chan dengan ketus. Ucapan Xia Ning Chan membuat Wu Zhong grogi sehingga kelopak matanya berdenyut beberapa kali. “Hehe... Jadi kau menganggap ketulusan hatiku kemarin itu sebagai sebuah gangguan, padahal aku menyiapkan hadiah itu dengan hati-hati.” “Dik Xia, kau tidak perlu terlalu keras menolakku, bagaimanapun juga Paman Xia dan Ayah adalah teman baik, mereka mungkin akan membuat janji untuk kita di masa depan. Jadi kau harus mulai belajar bersikap lembut di depanku,” imbuh Wu Zhong. Xia Ning Chan hanya membalas dengan memalingkan mukanya dengan mengeluarkan nafas yang berat. Sementara itu di tempat lain di ruangan yang sama, orang-orang dari Keluarga Ye berkumpul, itu adalah Penatua Keluarga Ye yaitu Ye Shui Feng yang merupakan Kakek Ye Shao. Dan beberapa lainnya adalah keluarga dari saudara Ye Tianlong. Kakak Tertua mereka Ye Shuan Bai. Adik laki-laki Ye Tianlong, Ye Feng Qi, dan adik perempuannya, Ye Mei Lin. Kakak Ye Tianlong dan adiknya sudah mempunyai istri, dan masing-masing mereka memiliki anak yang seumuran dengan Ye Shao. Sedangkan bibi Ye Shao, Ye Mei Lin sampai sekarang masih melajang. “Ye Tianlong terlalu berlebihan, apa gunanya membuat pesta megah untuk putranya yang tidak berguna itu?” kata Ye Shuan Bai, Paman tertua Ye Shao. “Kakak Bai, aku mengerti perasaanmu. Tapi Kakak Long memiliki hak untuk melakukan ini, lagipula dia yang saat ini memimpin keluarga kita. Dia bisa melakukan apapun sesukanya,” ucap Ye Feng Qi, paman kecil Ye Shao. “Aku juga tidak mengerti apa yang di pikirkan oleh Ye Tianlong, padahal putranya telah menjadi buah bibir di kalangan keluarga besar lain. Semua orang tau betapa memalukannya sikap anak itu,” Ye Shui Feng juga menambahkan kalimat ketus mengenai cucunya sendiri. Dari situasi ini mungkin kalian mengerti, Ye Shao... Sangat tidak di sukai oleh keluarganya sendiri. Itu bukan tanpa alasan, Keluarga Besar lainnya memiliki banyak keluhan dan beberapa kata-kata yang tidak nyaman untuk di dengar, semua yang sampai ke telinga Kakek Ye, adalah kabar mengenai cucunya yang selalu membuat ulah. Tingkah Ye Shao yang tidak seperti seorang Tuan Muda dari keluarga kaya juga menjadi masalah, Ye Shao benar-benar sebuah aib bagi Keluarga Ye, itulah mengapa Kakek Ye Shui Feng tidak terlalu menyukai cucunya yang satu itu. “Ayah, kau tidak boleh mengutuk cucumu sendiri dengan kata-kata yang buruk seperti itu,” ujar Ye Mei Lin. Mungkin di antara keluarga Ye yang lain, Mei Lin adalah bibinya yang netral, dia tidak membenci Ye Shao, dia juga tidak terlalu begitu menyukainya. “Aku mengatakan ini karena aku masih belum mempunyai anak sendiri, Kakak Long juga pasti kesal jika mendengar anaknya di remehkan seperti itu,” imbuh Ye Meilin. “Tapi kau tau kan apa yang selalu di lakukan oleh keponakanmu, Ye Shao. Bagaimana mungkin kelakuannya itu tidak membuat ayahmu ini pusing.” “Oh iya! Apa kalian melihat Ye Rou dan Gong?” imbuh Kakek Ye mengingat sesuatu. “Harusnya dia di atas, mereka pasti sedang mempersiapkan Ye Shao untuk menyambut tamu,” sela Ye Feng Qi. Kakek Ye Shui Feng kemudian mengelus d**a karena merasa lega. “Syukurlah, anak itu perlu orang untuk mengaturnya, jika tidak... Dia akan melakukan hal yang memalukan Keluarga Ye kita lagi,” kata Ye Shui Feng. “Kalau kalian membicarakan Bibi Ye Rou dan Nona Gong, mereka sedang bersama Paman Long menyambut tamu,” kata putra Ye Feng Qi, Ye Feng Hao. Sepupu Ye Shao. “Apa?!!”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD