Kelompok Meng Hao

1608 Words
• Kelompok Meng Hao Senyuman Ye Shao bagaikan anak panah yang melesat sangat cepat dan tepat pada sasarannya. Jantung gadis itu telah di buat berhenti olehnya, alih-alih membuat Ye Shao terpesona, Xia Ning Chan malah jadi korban pesona pria itu. Xia Ning Chan berbalik dan kembali duduk ke kursinya secepatnya, dia memegangi kedua pipinya yang terasa lebih panas. “Apa aku baru saja tersipu?! Beneran? Tidak ada yang bisa membuatku tersipu dan tidak ada yang pernah melihatku melakukannya. Jika wajahku memerah dan semua siswa melihatnya... Aku bisa sangat kehilangan muka,” pikir Xia Ning Chan. “Tidak boleh, aku tidak boleh terlihat seperti ini di depan laki-laki, aku adalah ratu penakluk, aku tidak boleh di taklukkan!” kata Xia Ning Chan dalam hati yang lalu menggebrak meja. Brakkk!!! “Xia Ning Chan? Apa kau ada masalah?” “Ah! Tidak Pak Guru Lin... Aku hanya...” **** Pelajaran pun berakhir, semua murid bergegas keluar untuk pergi ke kantin. Seorang gadis yang baru saja mendapatkan serangan tepat di hatinya masih belum keluar, gadis itu menunggu Ye Shao yang masih tetap duduk di kursinya. “Xia Ning Chan, apa kau tidak akan pergi?” kata Dong Si yang merupakan teman gadis Xia Ning Chan. “Kau bisa pergi duluan,” jawab Xia Ning Chan. “Hmmm... Dari tadi aku mengira ada yang aneh padamu, apa yang terjadi? Apa yang kau sembunyikan dari temanmu ini, ha?” “Tidak ada!” “Permisi!” sela Ye Shao yang tiba-tiba masuk dalam pembicaraan mereka. “Ah iya!” Xia Ning Chan yang berdiri di depan Ye Shao langsung bergerak cepat berpindah ke belakang Dong Si sambil terlihat bersembunyi dari Ye Shao. Dong Si yang melihat temannya begitu gugup untuk pertama kalinya merasa aneh pada Xia Ning Chan, dia tidak pernah menunjukkan sikap seperti itu sebelumnya. “Oh ho! Apa Dewi Xia takut pada seorang pria sekarang? Bukannya dia mengaku sebagai penakluk seluruh pria di dunia?” pikir Dong Si sambil tersenyum dengan mengangkat sebelah bibirnya. “Apa aku menakutimu?” tanya Ye Shao. Xia Ning Chan menggeleng dan berkeringat. “Begini, aku sudah menyalin catatan yang kau tulis di bukumu. Terima kasih karena sudah mau meminjamiku, Teman Sekelas Xia.” Xia Ning Chan mengangguk dan mengambil buku yang di julurkan oleh Ye Shao. “Kalau begitu aku duluan!” ujar Ye Shao yang kemudian pergi meninggalkan kedua gadis itu. Xia Ning Chan menghela nafas lega. “Kau... Jatuh hati pada Ye Shao. Kan?” kata Dong Si sambil menatap Xia Ning Chan dengan tatapan licik. “Kau gila! Mana mungkin aku jatuh hati pada orang sintinh itu?!” “Hmmm... Aku tidak pernah melihat kau gugup di depan seorang laki-laki sebelumnya. Tapi tadi, kau melakukannya. Bahkan aku melihat wajahmu tersipu, kau tidak bisa mengelak lagi.” “Tapi mengejutkan juga bagiku melihat si orang sinting, Ye Shao. Bertingkah normal. Kau yakin dokter tidak mengoperasi otak anak itu?” imbuh Dong Si. “Ntahlah, tapi saat Ye Shao bertingkah normal dia sangat mengerikkan, dia seperti mampu melelehkan gunung es dengan senyumnya. Dia bahaya! Argh! Aku sangat kesal karena di buat salah tingkah olehnya,” kata Xia Ning Chan dalam hatinya. **** Ye Shao berjalan keluar menuju taman di sekolah, dia menaruh kedua tangannya di saku celananya, pria itu bergaya dengan sangat arogan. “Lihat! Itu Ye Shao! Sudah lama kita tidak pernah melihatnya, kan?” “Hmmm... Benar, sudah lama dia tidak memperlihatkan dirinya di sekolah, mumpung dia kembali, apa kalian ingin melakukan itu?” Semuanya tersenyum dengan licik. Kelompok Meng Hao, kelompok yang di kenal sebagai pr3man di SMA Ye Shao, Meng Hao pemimpin kelompok itu merupakan anak kelas 3 - C, yang artinya dia seangkatan dengan Ye Shao. Meng Hao pernah menjadi bawahan Wu Zhong saat Wu Zhong masih menjadi kakak kelasnya, bersama dengan Wu Zhong, Meng Hao sering sekali membu1ly Ye Shao. “Hehe... Ku kira siapa, ternyata Petualang Avoz sedang pergi sendiri. Apa ada misi dari Guild Petualang?” ujar Meng Hao menghentikan Ye Shao dengan cara menghadang jalannya dengan kelompok yang Meng Hao miliki. “Apa kali ini misi memburu naga? Melakukan misi berbahaya itu sendiri, kurasa Petualang Avos benar-benar pahlawan pemberani,” kata Gao Ma, salah satu rekan Meng Hao. Semua kawan di kelompok mereka tertawa dengan permainan yang di lakukan ketua dan wakil ketua mereka. Ye Shao yang melihat kelompok Pr3man itu jadi mengingat masa-masa saat dia sering di jadikan bahan bu1ly-an dan ledekan. Bahkan dirinya di jadikan sebagai pertunjukkan untuk menghibur mereka. Intinya... Orang-orang yang sedang menghadang Ye Shao saat ini adalah orang yang sering mempermainkan Ye Shao. “Kenapa dulu aku bisa menjadi begitu tidak berguna? Walaupun pada kenyataannya aku bisa memberi kelompok samp4h ini pelajaran. Ah... Itu karena aku tidak bisa melihat kenyataan dulunya. Tapi sekarang semua sudah berbeda.” “Kalau begitu ayo kita bermain permainan yang biasa kita mainkan dulu, Meng Hao!” kata Ye Shao dalam hati sambil tersenyum menatap kelompok itu. **** Seperti biasa Meng Hao dan kawan-kawannya akan mengajak Ye Shao ke gedung belakang sekolah yang merupakan Base Camp mereka para anak-anak nakal, disana mereka bisa melakukan hal apapun yang mereka inginkan tanpa di ketahui oleh para guru. Bau rokok dan puntung rokok yang bertebaran dimana-mana, bungkus makanan ringan yang tidak seharusnya berserakan, gedung yang di penuhi oleh grafity dan oret-oretan tak penting. “Kau tau kelompok kami, bukan? Petualang Avos,” ujar Meng Hao. “Sangat tau, kalian adalah sekelompok petualang yang selalu lari dari misi, dibanding memperoleh hadiah dari misi yang kalian ambil, kalian lebih senang merampas barang milik petualang lainnya, benarkan?” sahut Ye Shao. “Hmmm... Aku benci mengakuinya tapi kali ini kau benar, syukurlah kau ikut kami tanpa harus di paksa, petualang Avos.” “Aku tau apa yang kalian inginkan, tapi Guild tidak memberiku banyak bekal untuk misi yang akan aku selesaikan kali ini.” “Mereka hanya memberiku sedikit uang ini,” imbuh Ye Shao sambil memperlihatkan uang sakunya yang lumayan. “Padahal uang ini adalah gajiku yang ku dapat dari menjadi penjaga toko komik, Kakak Fang baru saja memberiku. Dan lihat mereka, mereka seperti Hyena yang menemukan daging segar,” pikir Ye Shao. “Wah! B4jingan ini menyimpan begitu banyak uang ternyata, bagus... Kurasa aku bisa mengajak pacarku makan-makan setelah ini,” pikir Meng Hao. “Berapa yang mereka berikan?” tanya Meng Hao. “Hmm... Sekitar 500 yuan, ditambah dengan uang sakuku sendiri, sekitar 600.” “Kalau begitu serahkan semua uang itu pada kami!” seru Meng Hao dengan wajah yang tampak sangat bersemangat. “Kalau tidak?” sambil mengangkat wajahnya Ye Shao mengatakannya dengan nada arogan. “Kau pasti tau apa yang mungkin akan kami lakukan padamu,” sahut Meng Hao. “Hei Avos, apa kau mulai berani menentang kami? Levelmu itu lebih rendah dari pada level kami semua yang ada disini, jika kami mulai marah, kau hanya akan tinggal nama. Jadi sebaiknya kau serahkan uang itu secara suka rela, atau kami akan benar-benar membuat perhitungan padamu,” kata Gao Ma. “Sepertinya Gao Ma akan memulai permainannya, kalau begitu aku juga tidak boleh ketinggalan,” kata Meng Hao dalam hatinya. “Kelompok Sabit Hitam! Lakukan operasi pengepungan!” seru Meng Hao. “Baik Bos!” serempak kelompoknya mengikuti dengan kompak. Para Siswa Ber4ndalan itu mulai mengelilingi Ye Shao dan memasang kuda-kuda, bahkan tangan mereka seperti melakukan sebuah jutsu. “Apa kau melihat belenggu listrik yang mengelilingimu? Itu adalah teknik pengepungan andalan kelompok sabit hitam kami,” kata Meng Hao. Ye Shao menahan tawa, dia tidak kuat dengan tingkah konyol para kelompok yang di sebut sebagai kumpulan siswa paling nakal di SMA nya. Meskipun begitu dia juga merasa sangat malu, matanya benar-benar terbuka. “Jadi dulu aku juga melakukan hal yang sama. Ah... Aku malu, aku mau mati kalau harus mengingatnya lagi, Si4l” ujar Ye Shao dalam hati. “Meng Hao ini bahkan menyebut kelompoknya sebagai kelompok Sabit Hitam, dari mana munculnya nama itu, tolong... Kalian semua mengocok perutku,” pikir Ye Shao. “Tidak ada satupun orang yang bisa meloloskan diri dari belenggu listrik milik kelompok kami, listrik itu sebenarnya adalah teknik petir yang sangat tinggi, tegangannya lebih dari sepuluh ribu volt.” “Ayolah, kawan. Bagaimana kalau kau lebih-lebihkan saja cerita karanganmu itu, bagaimana dengan satu juta volt? Lagipula wajahmu sangat meyakinkan saat mengatakannya. Meng Hao... Mungkin kau akan menjadi aktor yang hebat di masa depan,” pikir Ye Shao sambil berusaha menahan tawa. “Jadi aku tidak mempunyai pilihan lain, ya? Kalau aku menyerahkan uangnya pada kalian, apa kalian bisa berjanji melepaskanku dari belenggu listrik itu?” tanya Ye Shao. “Hehehe... Seperti biasa, Ye Shao ini terlalu mudah untuk di tipu. Aku beruntung bertemu dengan orang bod0h sepertinya,” kata Meng Hao dalam hati. “Kalau kau berikan semua uangmu, maka aku dan kelompokku mengijinkanmu untuk pergi,” kata Meng Hao. Semua orang di kelompoknya tersenyum sambil saling memandang satu sama lain. “Baiklah, kalau begitu aku akan memberikannya. Berurusan dengan Petualang dengan niat jahat, ditambah dengan level yang lebih tinggi adalah sebuah kebod0han. Lebih baik aku menghindari mencari masalah dengan kalian.” “Bagus! Kau cukup bijak juga ternyata, Petualang Avos.” Ye Shao melangkah ke arah Meng Hao, dia menekuk uangnya untuk di berikan pada Meng Hao. “Hehe... 500 yuan kudapat dengan cuma-cuma, si4l... Ye Shao harus sering membawa banyak uang, dengan begitu aku bisa mengambilnya dengan cara ini.” Ye Shao mengulurkan tangannya begitu pula dengan Meng Hao yang sudah sangat ingin mengambil uang itu. Saat Meng Hao akan mengambil uangnya, Ye Shao menghindari tangan Meng Hao. “Aku berubah pikiran. Daripada harus memberikan uang ini pada kalian...” “Kurasa lebih baik aku melawan kalian saja.”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD