Para Pengecut

1593 Words
• Para Pengecut Di liputi oleh perasaan bahagia, di kelilingi oleh orang-orang yang sangat menyambut kabar pernikahannya membuat Huang Pu Yun Shao sibuk, dia harus memberi wajah pada orang-orang yang mendukungnya. Tapi di balik itu, dia sangat ingin menemui putrinya dan membagikan kebahagiaan yang dia rasakan saat ini. “Kemana Yang Yoonah, kenapa aku tidak bisa melihatnya di manapun?” kata Huang Pu Yun Shao. “Kakak Yun, kau terlihat gelisah. Apa yang kau pikirkan?” kata Xin Xeqing. “Xeqing, aku tidak bisa melihat Yang Yoonah dimanapun. Tidak adakah seseorang yang bisa memberitahuku dimana anak itu berada?” “Kau sangat mengkhawatirkan putrimu, Kakak Yun. Aku senang mendapati dirimu adalah pria yang sangat perhatian,” dengan wajah yang merona Xin Xeqing mengatakannya. “Benar, Xeqing. Aku mempunyai sesuatu untuk di berikan padamu,” kata Huang Pu Yun Shao sembari mengeluarkan sebuah benda dari cincin ruangnya itu. “Sebuah Kalung?” “Bukan kalung biasa, ini adalah kalung yang menyimpan sihir ruang dan waktu. Selama kau memilikinya, aku akan selalu berada di dekatmu, aku akan datang dalam sekejap mata jika kau membutuhkanku.” “Kakak Yun... Apa kau ingin berada jauh dariku hingga kau memerlukan kalung ini?” “Xeqing, bagiku... Dimana mataku tidak bisa melihat kau berada, disana dirimu akan terasa jauh. Bahkan jika kau berada di belakangku.” “Itu tandanya... Aku hanya selalu ingin melihatmu. Permaisuriku!” Imbuh Kaisar Bintang yang langsung menarik tangan Xeqing kemudian menciumnya. “Ah... Kurasa aku tidak bisa melanjutkannya, kalau aku terhanyut, ini hanya akan membawaku semakin jauh. Aku akan menunggu sampai aku selesai mengucapkan janji pernikahanku denganmu.” “Kalau begitu... Aku harus pergi mencari putriku,” sambung Huang Pu Yun Shao sambil berlari riang. Xeqing tertawa kecil melihat tingkah kekasihnya itu. “Apa seorang Kaisar Bintang tidak malu memperlihatkan sikap yang ke kanak-kanakan itu, dasar.” **** Di tempat lain, ke tiga Kaisar Benua yang merencanakan sesuatu untuk melawan Kaisar Bintang berkumpul bersama. Yang Yoonah sudah tidak bersama mereka lagi, ke-tiga Kaisar Benua itu berhasil mempengaruhi gadis yang masih polos itu. Gadis yang di liputi oleh emosi yang bercampur aduk dalam hatinya pergi, di dorong oleh rasa cemburu... Dan bisikan ke-tiga Kaisar licik itu. “Mungkin selain Kaisar Bintang, seseorang yang mustahil kita kalahkan lainnya adalah putrinya, Yang Yoonah.” “Kaisar Long, aku benci mengakuinya, tapi apa yang kau katakan itu memang benar. Yang Yoonah, gadis muda itu... Walau usianya masih belia, tapi tingkat kultivasinya sangat tinggi. Mendapatkan bimbingan langsung dari sang Kaisar Bintang, pasti bisa membuatnya melangkah sejauh itu.” “Tapi Kaisar Zang, sesuatu yang lebih menakutkan dari gadis kecil itu bukanlah basis kultivasinya. Tapi... Seni Teratai Es yang sudah melekat pada dirinya sejak bayi, tidak ada yang sedingin suhu yang di hasilkan oleh nafas Yang Yoonah. Sihirnya bukan hanya membekukan apapun yang ada di sekitarnya, bahkan dia mampu membekukan kultivasi lawannya. Tak peduli seberapa banyak kultivator yang datang, sangat mustahil mengalahkan Yang Yoonah,” kata Duan Bi Lao. “Ya! Mustahil mengalahkan Yang Yoonah, tapi... Jika gadis itu lengah, ceritanya akan berbeda.” “Kau benar, kita tidak boleh melewatkan kesempatan ini. Hati gadis itu tengah di liputi oleh kemarahan dan juga dendam. Dia lebih memikirkan orang lain di bandingkan dirinya sendiri untuk saat ini.” “Gadis itu tengah lengah, kita bertiga harus bertindak. Kesempatan ini... Jangan sampai kita lewatkan!” “Kaisar Petir, Kaisar Angin, Kaisar Tanah... Apa kalian melihat putriku Yang Yoonah?” ujar Huang Pu Yun Shao dengan senyum yang masih melekat di wajahnya. Hatinya sedang berbunga-bunga, Sang Kaisar Bintang tidak mendengar persekongkolan jahat ketiga Kaisar Benua. “Aku sedang mencarinya, tapi aku tidak bisa menemukan Bunga Lotus Kecilku itu dimanapun. Barangkali kalian melihat kemana gadis kecil itu pergi.” **** Sementara itu... Gadis kecil yang di cari oleh sang Kaisar membuka pintu kamar Xin Xeqing perlahan-lahan. “Oh! Lihat siapa yang datang kemari, Tuan Putri Yang Yoonah putri Kaisar Bintang.” “Emm... Apa aku harus memanggilmu Tuan Putri, atau putriku? Hehe... Aku terlalu gugup, mengingat kamu adalah Putri sang Kaisar Bintang, apakah aku pantas menjadi orang yang kau panggil Ibunda,” gurau Xin Xeqing dengan wajah yang bahagia. “Wanita yang tengah duduk menyisir rambutnya dengan wajah yang nampak bahagia, wanita itu... Adalah wanita yang merebut Pria yang paling berarti dalam hidupku. Seharusnya kebahagiaan yang terlukis di wajahnya itu, adalah milikku.” “Seharusnya yang memakai gaun pengantin itu, adalah diriku. Orang yang paling mencintai Kaisar Bintang, lebih dari siapapun. Bagaimana wanita ini pantas?!” sambung Yang Yoonah dalam hatinya. Xin Xeqing berdiri melihat ada yang aneh pada diri Yang Yoonah. “Tuan Putri, matamu sembab... Apa kau baru saja menangis? Kalau boleh tau, apa yang menyebabkanmu menangis hingga matamu sembab?” “Wajahnya penuh dengan kekhawatiran, apa benar dia khawatir pada keadaanku? Kenapa dia cemas? Kenapa dia peduli. Wanita asing yang hadir dalam hidupku, yang kedatangannya langsung menggeser posisiku di mata kaisar bintang.” “Kau pikir aku ingin membagi kasih sayangnya denganmu? Tidak mungkin! Benar kata ketiga Kaisar Benua, jika aku tidak bisa mendapatkan cinta sang Kaisar Bintang, maka wanita lainpun tidak akan bisa.” “Tuan Putri, kenapa kau diam saja? Apa ada yang salah dengan pertanyaanku? Aku hanya... Merasa khawatir karena kah tampak begitu sedih. Jika kau tidak mau menceritakannya tidak apa-apa, aku tidak akan memaksamu,” kata Xin Xeqing dengan niat baik yang tulus. Namun Yang Yoonah yang sudah gelap mata tidak mampu melihat ketulusan Xin Xeqing. Tanpa sadar dia mengeluarkan aura dinginnya. Dalam sekejap suasana yang hangat di Istana Langit tiba-tiba menjadi dingin, Bak musim dingin yang datang secara tiba-tiba. Di tempat lain, di luar Kamar Xin Xeqing. Percikan-percikan es menjalar memenuhi lantai bahkan separuh tembok juga ikut tertutupi. Es itu terus menjalar kemana-mana. Bahkan Xin Xeqing yang mengkultivasikan api tidak bisa menahan dingin yang mampu menusuk tulang itu. “Es? Bagaimana tiba-tiba ada es menyelimuti istanaku?” kata Kaisar Bintang. “Si4l! Kalungnya bereaksi, Xin Xeqing dalam bahaya! Aku harus pergi!” seru Huang Pu Yun Shao yang hilang dalam sekejap bagai kilat. Ketiga Kaisar yang menyadari keadaan genting ini tidak bisa melewatkan kesempatan mereka. Saat ini baik Kaisar Bintang dan juga Yang Yoonah orang-orang yang mustahil di kalahkan oleh Ketiga Kaisar Benua tengah lengah, tidak ada kesempatan yang lebih baik daripada yang satu ini. “Es ini adalah sihir yang di keluarkan oleh Putri Yang. Ini adalah sinyal bagi kita bertiga! Sudah saatnya kita ikut bertindak!” ujar Long Gu Fei. Mereka bertiga saling bertatapan dan mulai mengangguk seolah mereka sudah sepakat. **** Kaisar Bintang Huang Pu Yun Shao yang hilang dalam sekejap muncul tepat di hadapan Xin Xeqing. Sayangnya dia muncul bertepatan dengan jurus Yang Yoonah yang mengarah tepat ke arah Xin Xeqing. Huang Pu Yun Shao berhasil melindungi Xin Xeqing, namun tubuhnya harus membeku dari leher hingga ujung kakinya. “Yang Yoonah... Putriku, kenapa dia menyerang Xeqing?” kata Huang Pu Yun Shao dalam hatinya. “Kakak Yun, apa kau baik-baik saja?” dengan cemas Xeqing mengatakannya. “Aku tidak apa-apa... Xeqing, kenapa Yang Yoonah menyerangmu?” “Aku juga tidak mengerti, Kakak Yun,” ucap Xeqing. Kekasih sang Kaisar Bintang mencoba mengalirkan teknik apinya ke tubuh Huang Pu Yun Shao, berharap es yang membekukannya dapat di cairkan. “Pelindung Pertapaku hancur oleh satu serangan Yang Yoonah, aku sudah mengira bakat kultivasinya lebih tinggi di bandingkan denganku. Tapi aku tidak pernah menyangka akan mencapai ketinggian ini. Jika itu Xeqing yang terkena langsung, dia mungkin sudah tewas,” pikir Huang Pu Yun Shao. “Buruk, ini buruk... Kultivasi Yang Yoonah dapat membekukan kultivasi lawannya, bahkan aku sendiri pun terbelenggu oleh sihir esnya. Apa yang harus ku lakukan?” imbuhnya dalam hati. “Bunga Lotusku, kenapa kau mengambil tindakan tidak masuk akal seperti ini? Apa yang salah?!” seru Kaisar Bintang. Yang Yoonah hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil menahan tangis, perasaan sesak itu membuat dia menutup mulutnya rapat-rapat sehingga dia tidak mampu menjawab pertanyaan Huang Pu Yun Shao. Yang Yoonah di liputi oleh perasaan yang berbenturan, di sisi lain dia merasa marah, di sisi lainnya dia merasa sedih. Dia tidak mampu berpikir logis, bahkan saat dia membekukan Huang Pu Yun Shao, dia ragu apakah tindakannya itu salah atau tidak. Kebingungan itu membuatnya lengah, tiga Kaisar Benua menerobos masuk ruangan itu. Dengan pedang petir yang muncul secara tiba-tiba, Kaisar Long Gu Fei menusuk punggung Yang Yoonah dari belakang. “Yoonah!!!” teriak sang Kaisar Bintang melihat putrinya ditusuk dari belakang oleh tindakan para pengecut itu. “Hahahaha... Lihat ini, ironis sekali. Seorang gadis yang kau besarkan sebagai putrimu, mulai memandangmu sebagai seorang pria dan memendam rasa cemburu terhadap kekasihmu.” “Alih-alih untuk mendukung pernikahanmu, dia malah mengharapkan sebuah pernikahan denganmu, Kaisar Bintang!!!” sambung Kaisar Long dengan suara Lantang. “Ma-af-kan ak-u, Aya-h...” kata Yang Yoonah. Kaliamat yang ia ucapkan secara terbata-bata merupakan kalimat terakhir yang ia ucapkan sebelum akhirnya menghembuskan nafas. Yang Yoonah tewas, di kelilingi oleh suara tawa ke tiga Kaisar Benua. Suara tawa yang licik itu bagaikan arang yang di masukkan pada bara api kemarahan Kaisar Bintang. Walaupun sudah tak terbendung, walaupun sudah seharusnya dia meledak. Huang Pu Yun Shao tidak bisa berbuat apapun. Tubuhnya terbelenggu begitu pula kultivasinya. Pria itu hanya bisa melihat kematian putri yang ia besarkan sendiri sambil menjerit menarik urat lehernya. “Yooonah! Yoonah!!!” Aura api yang membuat suasana sekeliling menjadi mendidih keluar dari dalam diri Xin Xeqing, namun Es dari yang Yoonah tidak kunjung mencair sedikitpun. “Kaisar yang di hormati oleh rakyatnya, ternyata hanya sekumpulan pengecut yang mengambil keuntungan dari lawannya. Aku... Akan membuat kehormatan kalian itu...” “Jatuh saat ini juga!”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD