Dua pasang manusia itu berjalan bergandengan tangan memasuki sebuah restoran mewah, kini Ahza telah berhasil kembali membangun usahanya walau di atas hutang yang menumpuk.
"Sayang, aku lihat ke dalam dulu ya," ucap Wirda seraya tersenyum bangga.
Mereka terpisah, Ahza menghampiri beberapa kawannya sedangkan Wirda mengecek beberapa karyawan di ruang memasak dan di dalam kantor, ia harus memastikan semua pekerjanya bekerja sesuai aturan.
Sekarang Wirda adalah satu-satunya nyonya Ahza Al Faruq, nyonya besar yang harus disegani dan dihormati para pekerja, ia bangga dengan gelar itu sehingga membuatnya sombong seperti diatas angin.
"Pak Arif, kalau buat laporan yang betul dan akurat ya, saya ga mau ada kesalahan sedikitpun," ucapnya pada seorang karyawan bagian keuangan.
Orang yang bernama
