Rencana licik Wirda

1072 Words

Denting jam menemani Ahza yang sedang meringkuk di pembaringan, udara dingin menyapu wajah piasnya, matanya mengerjap lalu membulat sempurna, diliriknya sebuah jam dinding yang menunjukkan pukul 08.00 pagi. Pantas saja udara dingin menyeruak menyentuh pori-pori kulitnya, udara puncak Bogor memang sangat dingin terutama di pagi hari dan malam. Sejak sahur tadi ia ketiduran hingga lupa menjalankan salat subuh, biasanya ada Fatma yang selalu membangunkan jika dirinya tidur kebablasan, kini ia benar-benar kehilangan sosok itu. Ah, entah kapan otak ini berhenti memikirkan Fatma, wanita yang sudah 100 persen mengabaikannya, bahkan ia tak peduli pada Ahza yang bersantap sahur hanya dengan segelas air putih. Untuk apa peduli, bahkan ia sendiri tak pernah peduli pada hatinya yang terkoyak saat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD