Bab 22. Bangkit

1437 Words

Aku menghela napas, memejamkan mata sebentar. Lalu, menyunggingkan senyum. Lelaki berkulit putih bersih itu, berdiri menatapku dengan serius, tanpa bergeming. "Aku sudah menyewakan ruko untuk berjualan dan membuka toko. Agar kamu tidak berjualan keliling lagi, Zahra," ucap Regan berhati-hati. Pandangannya masih fokus menatap ke arah luar di sekitar ruko. Regan membawaku ke toko kue donat. Dia menyewakan sebuah ruko di pinggir jalan, dengan sewa sepuluh juta per tahun. Harga yang sangat mahal menurutku. Aku tidak mungkin punya uang sebanyak itu, untuk menyewa ruko. Tempat usaha roti yang ditinggalkan pemiliknya, karena orang yang meneruskan usahanya sudah meninggal. Regan sengaja menyewa ruko ini karena, sesuai dengan usaha yang aku jalankan. Dia menyewa pada teman baik, dan kenal pada

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD