Stupid me! Apa yang harus aku lakukan?! Aku benar-benar malu dan tidak punya muka lagi untuk ditampilkan kepada Valdi. Setelah ciuman kami selesai, yang aku lakukan adalah berlari kencang ke kamar mandi dan mengunci diri. Aku benar-benar tidak tahu harus bersikap seperti apa saat keluar dari kamar mandi ini. Diam-diam aku merutuki diri sendiri sambil beberapa kali menjedotkan keningku di dinding. Kenapa aku harus membalas ciuman Valdi tadi?! Karena sangat sayang kalau ciuman hebat Valdi tadi kamu lewatkan begitu saja. Iya kan, Eva? Shit! Jawaban macam apa itu?! Sepertinya otakku mulai sakit karena kelakuanku yang menjedotkannya ke dinding. Aku kemudian memundurkan badan dan membalikkannya agar punggungku bisa bersandar. Aku baru hendak merutuki kebodohanku lagi ketika pintu diketuk.

