Bab 17

1270 Words

"Gimana, mau gak?" Lagi, Kak Wisnu bertanya Seakan-akan pertanyaan itu tidak main-main, bagaimana bisa dengan entengnya dia ingin menjadikan wanita yang tidak dikenalnya sebagai istri. Pernikahan tanpa saling mengenal berakhir dengan kedukaan. Seperti pernikahanku. Tidak ada kata bahagia sama sekali baik untukku maupun untuk Mas Hanan. "Kamu pikir menikah itu seperti membeli makanan, Kak. Tinggal pesan atau tunjuk yang kita mau." "Lalu?" "Dahlah jangan bahas pernikahan, aku ...." Kugantung ucapanku. "Kamu kenapa?" "Aku pengen cepat balik ke kampus. Ini udah waktunya jam kuliah berikutnya." Pria di sampingku melihat arloji yang ada di tangan kirinya. "Kenapa kamu senang sekali belajar sih?" tanya Kak Wisnu penasaran. "Aku pengen cepat lulus dan bekerja. Kalau bisa, aku penge

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD