Husniah menarik tangan Wisnu menjauhiku, gadis itu pergi dengan pria tersebut tanpa jadi melakukan Sholat Zuhur. Wanita yang masih berstatus istriku itu memegang pergelangan tangan Wisnu dan mereka berjalan bersama. Hatiku sakit melihatnya. Husniah lebih peduli pada Wisnu dibanding aku, suaminya. Apa seperti ini rasanya saat aku dulu lebih peduli pada Lita dibanding dia. Baru melihatnya memegang tangan pria lain saja hatiku sudah terbakar, bagaimana dia yang saat itu melihatku berciuman panas dengan wanita lain tepat di hadapannya. Apa Husniah tidak pernah mencintaiku, tidak pernah punya rasa padaku sehingga dia seakan-akan baik-baik saja. "Gadis itu tidak pernah dekat dengan pria manapun, tidak neko-neko. Mungkin sekarang belum bisa merawat diri, dia sibuk mengurus Bundanya yang sak

