XIII

2254 Words

“Astagfirullah, kerja lembur bagai kuqda sampai lupa orang tua, Oh hati terasa durhaka maksud hati ini bahagiakan orang tua.” Abimata menyelesaikan senandungnya, dengan senyum lebar. “Buruan sekarang apa isi tuh kertas? Waktu jalan terus nih.” “Beneran kosong.” Atreya membentangkan kertas itu di depan wajah Abimata. Abimata terbelalak. “Loh kok kosong?” Atreya menghela nafas panjang. “Kita kena prank juga gak sih? “ “Ya kali, di dunia game ada prank segala.” “Terus ini maksudnya apa coba? “ “Kalian udah dapat kertas teka-teki? “seka Abimayu yang baru saja kembali, matanya menatap lurus kertas terlipat yang Atreya pegang. “Apa isi teka-tekinya? Itu kertas teka-teki, kan? Abimata refleks mengangkat sedikit bahunya, dengan ekspresi entahlah, Bung. “Bukan kertas teka-teki?” teba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD