PAUL

233 Words
Oh, jadi dia mempunyai kekasih? Mengapa dia memperlakukanku seperti kemarin-kemarin. Aku berusaha menahan rasa penasaranku begitu melihat seorang wanita asia yang datang menghampiri Paul saat tengah menyantap barbeque hidangan malam ini. Aku tak mengatakan kebenaran bahwa aku merasa aneh melihatnya bersama wanita, tapi aku sudah tau bahwa lelaki itu punya banyak wanita simpanan. Katakanlah aku sudah tifak kaget lagi. Lebih tepatnya rasa penasaranku lebih kuat dan mulai mempertanyakan mengapa wanita tersebut datang secara tiba-tiba. Ya, semoga saja tak ada tim baru. Sepotong daging barbeque di piring terlahap habis olehku dengan pikiran yang berkelana kemana-mana. Entah mengapa, aku jadi antah berantah akhir-akhir ini. Pola makan yang tak teratur. Tapi, aku menikmatinya. Kuakui memang, segala sesuatu yang menyakitkan pasti terasa nikmat di awal. Makanan-makanan seperti ini, sangat berisiko meningkatkan kolesterol dan risiko penderita jantung koroner makin tinggi. Entahlah, yang aku tau di perkotaan makanan seperti ini serimg dikonsumsi secara berlebihan. Aku kemudian memutuskan untuk beranjak ke belakang untuk membasuh wajahku dan berencana untuk tidur lebih awal. Besok pagi, kami haru berangkat lebih awal. Agar tubuhku lebih fit saat diperjalanan. Saat sedang membasuh wajah, aku mendengar suara dua orang sedang berbincang tak jauh dariku, namun aku tak dapat melihatnya. Mereka terdengar seperti tengah bertengkar, entah apa masalahnya. Aku yang tak mau terkesan menguping masalah orang lain, memutuskan untuk beranjak pergi sebelum ketahuan. Saat aku beranjak, aku berpapasan dengan Paul tanpa sengaja dengan wajah yang tak biasanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD