Zian

1438 Words

Felisha berlari kecil begitu melihat Zian menunggu di depan restoran. Lalu dia segera menghambur ke dalam pelukan pria itu yang menyambutnya dengan senyuman paling manis di dunia. "Aku merindukanmu." Zian berbisik kemudian mengecup telinganya dengan lembut. Felisha terkekeh seraya mengeratkan pelukan pada tubuh pria itu, dan dia merasakan hatinya berbunga-bunga setiap kali mereka bertemu. "Kamu mulai sibuk?" Dia menatap wajahnya yang satu bulan belakangan hanya dilihatnya lewat video call karena Zian memang tidak pulang ke Malang seperti biasa. "Yeah, tugasku sangat banyak ditambah pekerjaan yang menunmpuk." Pria itu menjawab. "Uuuhh … sayang sekali?" "Tapi sekarang sudah selesai, jadi bisa dipastikan kalau aku akan pulang di akhir pekan seperti biasa." Mereka berjalan sambil bergand

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD