Perasaan Saka

1224 Words

Mereka tiba di Malang setelah menempuh perjalanan berjam-jam dari Jakarta. Waktu sudah sangat larut ketika mereka sampai di depan sebuah rumah yang cukup asri. Tidak terlalu besar tapi terlihat sangat nyaman. Dan sepasang paruh baya menyambut kedatangan keduanya. "Ibu, Ayah, perkenalkan ini Felisha. Dia teman kuliahku di Jakarta." Zian memperkenalkannya kepada orang tuanya. Felisha mengangguk sopan dengan senyuman yang tersungging di bibirnya. Suami istri itu saling pandang. "Tadinya aku akan mencarikannya penginapan, tapi sudah terlalu malam. Jadi aku bawa saja dulu dia kemari. Tidak apa-apa kan? Hanya malam ini saja." ucap Zian lagi yang menangkap gelagat bertanya-tanya dari kedua orang tuanya. "Eee … tidak apa-apa, masuklah." Sang ibu pun menjawab. Dengan rasa heran keduanya mem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD