Chapter 23 - Secret for Sacred Life

2039 Words

- No secret for your sacred life - Mpit Tivani Saatnya liburan bukanlah saat untuk bersantai ria bagiku. Justru menjadi waktu paling melelahkan karena harus ‘piknik’ di rumah mertua. Bukannya aku tak suka tinggal di pondok mertua, namun ada banyak hal yang membuatku tak betah tinggal di sana. Salah satunya adalah sindrom ‘tetanggaku saudaraku’. Baru saja tiba di depan pagar, para tetangga sudah menyerbu kami. Maksudnya baik memang, untuk menyambut kedatangan kami. Tapi dengan cara yang kurang kusuka, apalagi segala sesuatu yang berhubungan dengan Zaffina. “Oh, ini ya cucunya Bu Ririn, ya ampun, udah mau setahun baru kali ini ya dibawa main ke sini.” Itulah celotehan tetangga yang membuat kesan menyebalkan saat pertama kali aku mengnjakkan kaki bersama Zaffina di sana. Namanya Bude Kasia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD