Sesampainya di Apartemen dimana Anya tinggal, wanita itu keluar dari mobil dengan mengendap-endap seperti penguntit. Raja bahkan tertawa melihat wanita yang biasanya berjalan angkuh itu, kini berjalan mengendap-endap karena takut ada wartawan yang melihatnya. Anya terus berjalan menaiki anak tangga darurat, sudah berhari-hari dirinya melalui jalan itu agar tidak diketahui orang lain. "Kalau begini terus betis ku bisa besar," gumamnya berhenti sejenak sambil memegangi betisnya yang sakit. Anya tidak berani melalui lift, karena pasti banyak orang yang lewat sana, bagaimana pun dirinya tidak siap menerima gunjingan orang lain. Setelah sampai di lantai delapan dimana kamarnya berada, Anya melihat ke kanan dan ke kiri, syukurnya tempat itu sepi. Anya berlari kecil dan langsung membuk

