9

1542 Words
Raisa dan teman-temannya sudah sampai di parkiran pantai. Dari sini saja birunya pantai sudah terlihat, dan semilir angin sepoi-sepoi juga terasa. Mereka langsung menghidupkan kamera dan kini mereka berjalan terbagi jadi dua kelompok disana karena memang mereka ini terbagi jadi dua kelompok. "Ya ampun pantai guys, pasti bagus banget deh kalo dari dekat karena dari parkiran pantai aja udah bagus banget deh." ujar Caca pada mereka itu. "Pantai nya biru banget guys bikin mata jadi betah ngeliat nya tuh. Yuk lah sekarang kita jalan mendekat ke pantai." ujar Lini tampak bersemangat. Mereka melakukan banyak hal di pantai itu dan semua nya di video, lagi pula nanti mereka bisa edit dan menghilangkan hal-hal yang tidak di perlukan. Raisa kini bermain di dekat pantai bersama dengan Raffa yang masih menjadi pegangan untuk Raisa. Raisa belum berani mendekat ke pantai tanpa pegangan. Kini ia tampak tersenyum bersama dengan teman-teman yang lain. Namun hal ini malah menjadi kan Raisa teringat akan liburan nya dulu bersama dengan Gilang, teman-teman Gilang dan keluarga Gilang. Entah kenapa pikiran nya berkelana pada saat dimana Raisa bermain di pantai seperti ini. Kali itu mereka pergi ke Bali dan saat itu juga Raisa masih sangat takut berada di pantai. Akhir nya saat itu ia memegangi Gilang terus menerus. Saat itu Raisa sangat bahagia sekali, ia benar-benar bahagia bisa sedekat itu dengan Gilang. Entah lah kenapa diri nya kembali memikirkan hal itu. Seharusnya ia harus melupakan itu dengan cepat karena harus nya kini ia hanya memikirkan tentang Raffa saja. Ia tidak bisa begini terus menerus. Kenapa Caca terus menerus memikirkan Gilang sih. Ga, pokok nya Caca ga boleh mikirin Gilang, Caca harus segera melupakan tentang Gilang karena sekarang ada Raffa yang udah ada di samping Caca. Caca ga mau ngecewain Raffa, Caca harus ngelupain Gilang dengan cepat. Batin Raisa tersebut. Sementara Raffa tampak aneh melihat Raisa yang kini seperti melamun. Karena itu lah Raffa kini menggoyangkan tangan Raisa dan menyadarkan Raisa dari lamun nya. Raisa pun menatap ke arah Raffa sembari tersenyum. "Caca kalo di pantai jangan ngelamun ya Ca." ujar Raffa pada saat ini. "Heheh iya Raffa, maaf soal nya pantai nya indah banget sih Caca suka banget disini. Kapan-kapan kita pergi ke Bali ya Raff, pantai disana juga ga kalah bagus, Caca mau kesana sama Raffa dan yang lainnya." ujar Raisa itu. "Iya Ca, besok kita kesana ya bareng-bareng. Kita bakalan seneng-seneng bareng pokok nya." ujar Raffa pada Raisa dan Raisa mengangguk. "Guys makan yuk, udah siang perut udah keroncongan." ajak Bimo. "Ayo, bener juga gua udah lapar banget ini. Makan disekitar sini aja kan ya, kata nya sih banyak yang enak kok yuk lah guys." ujar Ayu ke mereka. Kini mereka berjalan menuju ke rumah makan yang paling dekat, rumah makan itu juga banyak yang makan disana arti nya disana merupakan rumah makan yang enak. Sekarang Raisa dan yang lain nya sudah sampai disana. Mereka langsung meminta menu dan kini sedang memilih makanan disana. Setelah sudah memesan makanan saat ini .mereka menunggu sembari berfoto ria. Rasa nya benar-benar tenang dan membahagia kan ada disini. "Eh ayo dong foto bareng dong kita sekarang. Sumpah sih ini seru banget. Bu Rita kira-kira kenapa ya nyuruh tugas yang kayak gini. Kayak bukan tugas ini mah, kita kayak disuruh buat refreshing tau ga sih?" tanya Rara itu. "Ya benar sih Ra, kita kayak bukan lagi ngerjain tugas. Lebih ke jalan main terus juga kita ngeblog gini hahaha. Eh iya btw ini nanti sampai sore ya kita disini biar kita bisa ngeliat sunset bareng ya guys. Bakalan bagus banget sih sunset disini tuh." ujar Ayu dan mereka pun kini setuju dengan Ayu. "Sampai malam juga gas, lagi pula besok kan kita masih libur. Hari Minggu. Atau hari ini kita nginep aja disini? Cari penginapan disini pasti ada kok gua yakin deh. Gimana?" tanya Bimo dan mereka sekarang sedang membicarakan tentang hal itu. Akhir nya mereka semua pun setuju juga. "Oke kalo gitu habis makan biar gua sama Nanda deh yang nyari tempat nya. Habis itu kita bakalan gabung lagi sama kalian." ujar Bimo. Sekarang ini mereka sedang makan bersama disana. Mereka makan besar disini karena banyak menu yang mereka pesan. Meski pun banyak menu yang di pesan tapi mereka semua yakin jika makanan itu nanti akan habis oleh mereka semua. Benar saja makanan itu bisa mereka habis kan dalam waktu kurang dari satu jam. Kini mereka tinggal menghabiskan minuman mereka, sementara itu Bimo dan Nanda saat ini sudah pergi dari sana untuk mencari tempat yang akan mereka gunakan untuk nanti malam mereka menginap di daerah sana. "Kita ntar ke pantai lagi ya Bim kalo mau nyari, kalo ga ada disini berarti kita udah di pantai." ujar Ayu dan Bimo tampak mengangguk bersama Nanda. Mereka sudah pergi dari tempat makan itu, sementara yang lain nya masih menghabis kan minuman mereka sekarang sembari mengobrol juga. Sekarang mereka sudah menghabis kan makanan mereka dan sekarang ia pun sudah keluar dari tempat makan itu menuju ke pantai sekarang. Mereka pun sekarang bermain lagi, sementara itu Raisa duduk-duduk saja bersama dengan Gerald karena Raffa sedang membelikan es kelapa muda untuk mereka semua. Raisa melihat teman-teman nya yang tampak bahagia. "Caca seneng Ca?" tanya Gerald yang tampak ikut bahagia ketika Raisa bahagia. Raisa terlihat mengangguk dengan semangat kepada Gerald itu. "Caca seneng banget Gerald, rasa nya udah lama Caca ga ke pantai bareng-bareng sama teman-teman kayak gini. Dulu Caca pernah ke pantai tapi sama keluarga Gilang dan Gilang." ujar Raisa yang berhenti karena seharus nya ia tidak membahas tentang Gilang disini. Untung saja Raffa tidak ada. "Ca, Caca masih ada rasa sama Gilang?" tanya Gerald sembari mengusap lembut rambut Raisa itu. Raisa kini terlihat sangat sedih sekali. Ia juga terlihat seperti merasa bersalah karena apa yang di tanya kan oleh Gerald itu benar ada nya bahwa sampai sekarang Raisa masih ada hati untuk Gilang. "Caca ga mau nyakitin Raffa, Gerald. Caca sayang sama Raffa. Tapi Caca juga ga bisa pungkiri kalo emang Caca belum sepenuh nya bisa melupakan Gilang. Apa lagi sekarang Gilang juga satu sekolah sama Caca. Setiap ngeliat Gilang rasa nya Caca merasa bersalah karena Gilang selalu bilang kalo Caca cuman manfaatin Gilang sebagai pengganti Raffa. Padahal selama ini Caca sayang beneran sama Gilang." ujar Raisa tampak sedih itu. "Tapi Caca sekarang dari dalam lubuk hati Caca lebih sayang sama Raffa kan?" tanya Gerald yang diangguki oleh Raisa. Gerald pun merasa lega. "Ya udah kalo gitu, ga papa sekarang belum bisa sepenuh nya melupakan tapi yang pasti Caca selalu berusaha." ujar Gerald kepada Raisa. Mereka berdua tidak tahu bahwa sedari tadi mereka mengobrol disana itu Raffa mendengar kan obrolan mereka dari dekat gazebo pantai. Ia merasa sedih saat dirinya mendengar bahwa Raisa masih menyimpan rasa pada Gilang. Ya, ia tahu bahwa ini memang akan terjadi, karena ia tahu jika Raisa sudah mencintai seseorang ia akan lama melupakan orang itu. Namun mendengar nya langsung dari Raisa, rasa nya seribu kali lebih sakit dari itu. Tak lama kemudian setelah Raisa dan Gerald berhenti membicarakan tentang Gilang, Raffa pun keluar dari sana dan ia membawa es kelapa muda untuk Raisa. Untuk yang lain nya nanti akan dibawakan oleh penjual nya. "Makasih Raffa nya Caca." ujar Raisa sembari menerima es kelapa muda. "Sama-sama Caca nya Raffa. Gih diminum kata nya tadi mau es kelapa muda. Yang lain nya nanti bakalan di bawain sama yang jual kesini." ujar Raffa dan Raisa pun mengangguk dengan senang. Mereka mengobrol lagi saat ini. Saat sedang mengobrol tentang apa yang akan mereka lakukan nanti malam dan besok di pantai itu Bimo dan Nanda sudah pulang dari pencarian hotel atau tempat bermalam untuk mereka nanti. Mereka duduk di gazebo. "Udah dapat Bim, Nan?" tanya Raffa yang diangguki oleh mereka berdua. "Kita dapat villa sih, malah lebih baik villa kan daripada hotel. Kalo villa kita bisa kemana-mana dan mau ngelakuin apa pun bisa sepuasnya gitu. Kalo hotel harus mikirin tamu yang lain nya. Maka nya tadi gua sama Nanda mutusin buat villa aja. Lagi pula dekat villa kok timbang hotel." ujar Bimo. "Oke deh, yang penting kita dapat tempat. Oh ya Lo berdua suka sama es kelapa muda kan? Tadi udah gua beliin kayak nya baru otw." ujar Raffa itu. "Astaga Raffa, kalo Bimo sama Nanda itu ga perlu di tanya. Mereka ini pemakan segala jadi mereka itu ga perlu di tanya dong. Mereka berdua itu benar-benar omnivora hehehe." ujar Raisa kepada Raffa tersebut sekarang. "Nah bener banget kata nya Caca, kita mah ga perlu di tanya. Apa pun yang ada bakalan kita makan kok hahah. Malahan kalo kalian pesen apa gitu terus ga habis bakalan ada gua yang habisin makanan kalian. Lebih tepat nya gua sama Bimo ini." ujar Nanda yang senang sekali dengan nya tersebut. Raffa sekarang tersenyum, benar juga apa yang di kata kan oleh Raisa karena memang mereka berdua ini benar-benar tidak harus di tanyain lagi. Sekarang es kelapa muda mereka sudah datang. Bimo memanggil teman-temannya yang sekarang ini masih ada di tepian pantai. Mereka semua tampak sangat senang sekali mendapat kan es kelapa muda yang menggiurkan. Apalagi sedang panas-panasnya seperti ini maka dari itu mereka pun sekarang mulai berkumpul lalu meminum es kelapa muda itu bersama-sama. Sekarang juga mereka tampak berkumpul sembari mengobrol bersama disana. Mereka kini juga tampak mengabadikan moment bersama seperti yang terjadi saat ini. Karena momen ini tidak selalu hadir untuk mereka.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD