18

1194 Words
Valencia mengira dirinya akan di bawa ke sebuah tempat yang mengerikan dimana ada tiang gantung atau pasung dengan tempat pemenggal kepala dan penyiksaan yang mengerikan lainnya, tapi ternyata dirinya di bawa ke dalam kastil megah dimana ada kamar indah dengan tempat tidur king size, atau anggap saja kamar hotel vvip. " Tunggu.... Tunggu apa ini kamar untukku? " Pria itu hanya menoleh kearah Valencia tidak menjawab pertanyaan bahkan pengawal pria itu pun hanya diam " Apa aku tidak akan di hukum? " " Apa kau sangat ingin di hukum? " Suara dingin itu membuat Valencia merinding " Tiidak Yang Mulia... " Sorazen hanya berdiri de depan pintu melihat Valencia di bawa masuk oleh dua pengawalnya " Kunci pintunya " Ucap Sorazen ketika dua pengawal itu sudah keluar, ia memerintahkan beberapa pengawal untuk berjaga di depan kamar wanita itu, sedangkan Edwin menatap rajanya dengan tatapan apa apaan " Apa? " Tanya Sorazen ketika melihat ekspresi Edwin ingin menodongnya " Tidak Yang Mulia " " Aku menahannya untuk menarik Dhaupin " Pria itu langsung mengatakannya ketika Edwin yang sebenarnya ingin penjelasan tapi hanya menjawab tidak Valencia bersandar di pintu kamarnya ia sedari tadi mengetuk pintu itu, tapi tidak ada yang membukanya, ia sangat tahu pintu itu di kunci dari luar, Valencia menjadi bingung sekarang kenapa dirinya di bawa kemari bukannya di bebaskan keluar, ia merasa dirinya tetap saja menjadi tahanan tapi dengan tempat yang lebih bagus. Pintu itu terbuka ketika Valencia baru saja akan merebahkan tubuhnya di kasur besar yang terlihat sangat nyaman itu, dua orang wanita yang berpakaian seperti pelayan masuk, masing-masing membawa nampan berisi makanan " Selamat malam nona.... Yang Mulia raja menyuruh kami membawakan anda makanan " ucap salah satu wanita yang berambut pirang yang langsung meletakkan makan di atas meja yang berada di sebelah tempat tidur " Terimakasih " ucap Valencia merasa lega karena sebenarnya dirinya sangat lapar sekarang " Selamat menikmati makanannya nona, kami permisi " ucap wanita satunya yang berambut hitam Valencia mendengus ketika mendengarkan pintu itu kembali di kunci, ia melihat makanan di atas mejanya yang berisi daging panggang, roti, semangkuk sup dan buah-buahan. İa merasa lega sekarang karena makanannya sangat normal sebagai tahanan. Valencia mengambil sup dan langsung memakannya hingga mangkuk itu bersih ia benar-benar kelaparan sekarang, tetapi ketik ia memasukkan sepotong daging panggang ke mulutnya yang terasa sangat lezat ia baru tersadar dengan makanannya yang kemungkinan besar berisi racun di dalamnya Apa mereka berniat membunuhku dengan racun di makanan lezat ini? Bukankah ini tidak normal jika ia sebagai tahanan di berikan kemewahan seperti ini Ah biarkan saja yang terpenting ia tidak mati kelaparan disini itu lebih menyedihkan, apa gunanya memiliki Vionel yang bisa membuat obat-obatan, pria itu pasti akan mencarinya Setelah makanannya habis Valencia memilih untuk tidur, kasur itu sangat menggoda sekarang, tempat ini sangat nyaman untuknya, tidak pernah terpikirkan olehnya mendapatkan kamar seindah ini entah di dunianya dulu atau di dunia ini, di dunianya dulu yang berada di pedesaan Drummuir rumahnya hampir mirip dengan rumah Vionel yang berada di tengah hutan tapi lebih besar dan lebih layak di sebut rumah Valencia tidak tahu sudah berapa lama ia tertidur, matanya terbuka ketika merasakan belaian di kepalanya, matanya menangkap seorang pria yang sedang bersandar di kepala ranjangnya, mata emasnya menatap tajam ke arah Valencia sekarang Valencia langsung bangun dari tidurnya ketika melihat pria itu menegakkan tubuhnya " Apa yang anda lakukan disini Yang Mulia? " Tanya Valencia dengan khawatir, ia tidak menyangka pria ini akan berada di kamarnya Ralat kamarnya pria mata ular ini maksudnya " Melihat calon ratuku " Jawab pria itu dengan senyum yang seolah di detik berikutnya pria itu akan melahap Valencia " Apaa?... " Awalnya Sorazen berencana hanya menyandra wanita ini sebagai umpan untuk menarik kembali Vionel Dhaupin, tapi setelah di pikirkan kembali ketika melihat wanita ini sedang tertidur dengan damai di kamar istananya pria ini berniat menjadikannya ratu agar para pejabat itu tidak gencar lagi dengan usulannya atau para bangsawan yang akan menyodorkan putrinya seolah itu barang tidak berharga, siapa tahu kemungkinan juga jika para bangsawan itu dengan senang hati menyodorkan putrinya untuk bisa ikut mengendalikan pemerintahan " Aku hanya ingin melihatmu sudah menghabiskan makanannya " Valencia menyipitkan matanya, melihatku dengan mengusap rambut ku hingga bangun? Apa itu bisa dikatakan hanya ingin melihat? " Terimakasih atas kebaikan anda Yang Mulia " Pria itu hanya mengangguk dan langsung berdiri " Apa anda tidak akan membiarkan aku pulang? " " Pulang? " Sorazen menaikkan sebelah alisnya, maksudnya pulang ke rumah Dhaupin? Tidak akan! " Seseorang pasti akan khawatir dan mencariku jika tahu aku di tahan " " Maksudmu Dhaupin? " Valencia tidak heran sekarang, benar mereka saling mengenal ia lupa " Benar " " İa pasti akan datang kemari " pria itu tersenyum misterius dan langsung melangkahkan kakinya keluar Valencia tidak tahu pukul berapa sekarang karena tidak ada jam di ruangan ini, yang ia tahu suasana di luar masih gelap yang terlihat dari jendela kaca kamar ini, Valencia memilih memejamkan kembali matanya karena ia masih sangat mengantuk sekarang Cahaya keemasan merembes masuk dari jendela menerangi seluruh ruangan itu, Valencia di bangunkan oleh dua orang pelayan yang kemarin datang membawakannya makanan " Selamat pagi nona " sapa kedua pelayan itu bersamaan Valencia mengerjapkan kedua matanya ia langsung bersandar di kepala ranjangnya memperhatikan dua pelayan ini yang menggangu tidurnya " Ada apa? " " Kami akan membantu anda bersiap nona " ucap wanita berambut hitam Bersiap kemana? Valencia di giring menuju kamar mandi, ia baru menyadari jika ruangan ini sangat luas dengan di d******i warna keemasan, bahkan kamar ini memiliki kamar mandi yang juga cukup luas dengan bak mandi yang berukuran sedang yang bisa menampung dua orang disana untuk berendam, Valencia tidak menyangka akan mendapatkan pelayanan seperti ini, bahkan dirinya di mandikan sekarang dengan banyak perawatan yang membuat kulitnya mati rasa, tidak berhenti sampai disana bahkan ia sekarang sudah berada di depan cermin dengan menggunakan gaun kuning yang sangat cantik dan korset yang hampir menjepit organ dalamnya. Valencia baru menyadari jika wajahnya tidak berubah sama sekali, ia hampir mengira dirinya berada pada tubuh orang lain, ia menatap dirinya di cermin rambut platinum keemasannya seperti bercahaya bahkan kulitnya juga yang seputih salju seolah menyilaukan, mata hijaunya masih sama " Tidak usah melakukannya " ucap Valencia ketika pelayan itu akan menyanggul rambutnya " Baik nona " wanita itu hanya menyisir kembali rambut Valencia menatanya dengan rapi " Bolehkah aku tahu nama kalian? " " Panggil saja saya Mili nona " ucap wanita yang berambut pirang " Saya Navia nona " ucap wanita yang berambut hitam dengan senyum ramahnya " Terimakasih Mili, Navia " " Sama-sama nona " ucap mereka bersamaan Mereka tidak menyangka akan mendapat perintah dari Rajanya untuk melayani wanita yang sangat cantik, bahkan wanita ini tidak seperti wanita yang sebelumnya pernah berada disini yang akan membentaknya ketika membangunkannya. " Apakah aku akan keluar? " " Kami tidak tahu nona, kami hanya di perintahkan untuk melayani anda untuk rutinitas pagi " Mereka juga tidak tahu kenapa wanita ini malah di kunci di dalam kamar " Kami permisi nona " ucap dua wanita itu bersamaan dan langsung pergi Valencia mendengar kembali pintu itu di kunci Untuk apa dirinya di berikan pelayanan istimewa jika tetap di kurung? *****†*****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD