13.

1295 Words
Di sisi istana kerajaan Grécia iringan besar baru saja melewati gerbang besar yang di jaga oleh beberapa prajurit, prajurit itu menunduk ketika melihat rombongan yang di pimpin seorang pria berjubah hitam dengan sulaman emas menghiasi setiap sisinya, lencana emas yang melambangkan kerajaannya menghiasi kerah baju pria itu, mata emas itu menyorot tajam kearah depan membuat orang yang melihatnya ketakutan seolah di detik berikutnya ia akan di terkam. Di belakang pria itu ada dua orang yang menggunakan jubah hitam dengan armor di setiap lengannya, dua pria itu adalah Edwin dan Zavier. Di belakang dua pria itu diikuti oleh 50 kesatria yang mengawal mereka dan sebuah kereta kuda berwarna merah berada paling belakang barisan. Semua prajurit istana Grécia langsung memberi jalan kepada tamu terhormat yang datang dengan iringan besar, seolah akan melakukan deklarasi perang, tapi bagi sebagian orang itu adalah hal yang di tunjukan untuk menegaskan kerajaan terbesar di Alcøtra. Sorazen turun dari kudanya ketika tiba di depan aula istana Grécia, banyak orang yang berdiri menyambutnya, pria itu berjalan tegas ke dalam aula yang diikuti dua orang di belakangnya. Seorang wanita cantik yang berjalan dengan elegan datang menyambut dari arah samping " Suatu kehormatan Yang Mulia Raja Tyndomére berkenan hadir, selamat datang di kerajaan Grécia Yang Mulia" ucap wanita itu dengan senyum cantiknya " Salam Hormat Ratu Grécia " jawab Sorazen tersenyum singkat, Mata pria itu beralih menatap ke arah belakang Ratu Grécia berdiri, pria itu tidak menyangka akan bertemu wanita itu lagi disini dan yang membuatnya menarik adalah Vionel Dhaupin juga disini datang bersama wanita itu Melihat mata Sorazen mengarah ke belakangnya Ratu Elvy mengikuti arah pandang pria itu dan berkata " Aku cukup kaget Vionel Dhaupin bersedia datang tidak bersamamu, tapi yang membuatku lebih tidak percaya adalah wanita yang bersamanya, Vion mengatakan itu adalah calon istrinya" " Calon istri? " Pria itu menaikkan sebelah alisnya. Jadi wanita itu sebenarnya adalah calon istri Dhaupin? " Benar " ucap wanita itu ragu dengan wajah suram Pria itu menarik sudut bibirnya dan tersenyum licik Sedangkan dua pria di belakang Sorazen mengerutkan kening mendengar itu, mereka tidak pernah melihat wanita seperti itu di negeri ini Melihat mata emas itu menatapnya tajam Valencia merasa cemas jantungnya berdetak keras. Sekelebat bayangan merasuki penglihatannya dimana banyak prajurit berkumpul yang sedang di pimpin seseorang. Valencia tersentak tanpa sengaja mundur dan menabrak punggung Vionel " Ada apa? " Tanya Vionel kepada Valencia dengan melingkarkan tangannya di perut wanita itu, tapi pandangannya mengarah pada Sorazen dan tersenyum kearahnya " Tidak... " Ucap Valencia dengan gugup, entah gugup karena penglihatannya atau karena Vionel yang memeluknya. Tapi saat wanita itu sadar akan situasinya dimana tangan Vionel melingkari perutnya ia mendesah pelan " apa yang kau lakukan? " bisiknya " Tetaplah seperti ini " jawab pria itu dan tersenyum kearah Valencia " aku punya rencana " Aula itu kini dipenuhi oleh lautan manusia yang entah dari mana, banyak orang yang menggunakan setelan formal dan banyak wanita yang menggunakan gaun cantik sedang berkumpul di salah satu sudut aula itu entah membicarakan apa, tapi orang-orang itu akan sesekali melirik kearah Valencia berdiri. Tidak ada lagi pria bermata emas itu dan ratu Grécia yang berada di tengah aula. Mereka pergi ke atas altar yang diikuti pengawalnya. Sebenarnya acara ini hanya acara jamuan biasa yang di hadiri oleh para bangsawan kerajaan Grécia untuk menyambut raja-raja dari kerajaan lain tapi tujuan sebenarnya hanya para penguasa yang tahu. Jamuan hanya pencitraan untuk memeriahkan. " Aku akan memperkenalkan kepadamu " suara Vionel mengalihkan Valencia. Pria itu menunjuk seorang pria yang memiliki rambut pirang dan menggunakan jubah berwarna merah duduk di salah satu kursi altar " Dia Nicholas Vïrgan raja kerajaan Vïrgan " lalu Vionel menunjuk pria di sebelah Raja Vïrgan " Dia Derick Amaéris Raja kerajaan Amaéris " " Untuk yang itu kau sudah tahu sendiri Raja Tyndomére dan Ratu Elvy Grécia " " Untuk apa raja raja berkumpul? Bukankah biasanya setiap kerajaan akan bermusuhan? " Tanya Valencia " İtu benar, hanya kerajaan yang dekat dengan Tyndomére akan memiliki hubungan baik mereka adalah kerajaan kecil " " Untuk apa mereka berkumpul disini? " " Sebenarnya untuk membangun aliansi dan strategi karena kekacauan terjadi di utara kerajaan Storné dan Vïrgan " tepat setelah Vionel mengucapkan itu seseorang datang menghampiri Vionel dan berbisik kearahnya " Tetap disini jangan pergi kemanapun " ucapnya kepada Valencia " Kau mau kemana? " " Aku harus pergi " pria itu mengusap lembut rambut Valencia dan langsung pergi mengikuti pria tadi, semua orang yang berada di altar sudah tidak ada di tempatnya Sedangkan Valencia berdiri linglung tidak tahu harus apa, musik mengalun di tengah aula suara riuh orang-orang yang berada disana membuat aula itu tampak hidup, mengabaikan orang-orang penting di atas sana tidak lagi terlihat Di sisi lain Sorazen berjalan bersama raja lain yang tadi duduk bersamanya menuju ruangan tertutup, pria itu dengan sengaja memperlambat langkah kakinya ketika melihat Vionel datang menyusul. " Edwin " panggil Sorazen dengan suara kecil yang tidak di dengar siapapun Pria yang bernama Edwin langsung sigap menghampiri Sorazen ke sisinya " Ada apa Yang Mulia? " " Awasi wanita itu " titahnya Edwin hanya mengangguk sambil melirik kearah Vionel yang tidak jauh darinya, Setelah mereka semua masuk kedalam ruangan besar yang megah. Edwin hanya berdiri di depan pintu pria itu melirik kearah Zavier dan mengangguk. Valencia berdiri di sudut aula sambil memegang segelas wine memperhatikan beberapa orang yang sedang berdansa di tengah aula dengan suara musik yang mengiringi, wanita itu tidak tahu jika seorang pria berdiri tidak jauh darinya sedang menatap kearahnya Pria itu menyipitkan matanya tidak bisa tidak berpikir dari mana wanita ini berasal ia tidak pernah melihat wanita secantik itu dengan rambut bercahaya, pria itu mengakui jika wanita ini sangat cantik dan mencolok diantara orang-orang yang berada di aula ini. Calon istri Vionel apakah benar? Untuk apa dia mengawasi calon istri orang lain Pandangan Valencia tiba-tiba tertutupi oleh tubuh seseorang, wanita itu mendongak melihat wajah yang menghalanginya " Suatu kehormatan jika nona berkenan berdansa denganku " pria itu tersenyum dan mengulurkan tangannya " namaku Kenan Zolyd maukah nona berdansa denganku? " Valencia menatap pihak lain dengan bingung antara menerimanya atau tidak, pria di depannya sangat mirip dengan Derian hanya saja tubuhnya lebih tinggi, Valencia tidak bisa tidak berpikir apa Derian juga ikut masuk ke dimensi ini? Ah tidak dia berbeda " Aku tidak bisa berdansa " ucapnya pada akhirnya setelah keluar dari pikirannya " Aku akan membimbingmu " ucap pria itu dengan senyumnya Valencia akhirnya menerima ajakan itu dan meraih tangan pria yang tidak ia kenal, ia tidak enak hati menerima tawaran baik pihak lain, hanya berdansa tidak masalah bukan? İa juga tidak tahu harus melakukan apa selain berdiri seperti patung di sudut aula Pria yang bernama Kenan itu menarik pinggang Valencia membimbingnya dengan pelan mengikuti irama dansa " Bolehkah aku tahu namamu? " Tanya pria itu di sela sela musik dansa yang mengalun " Valencia " jawabnya singkat ia merasa lega karena bisa mengimbangi gerakan dansa pria itu tapi yang sangat dia sayangkan adalah dansa pertamanya dengan seorang pria tidak dikenalnya " Kau sangat cantik nona " ucapnya dengan senyum yang sama persis dengan Derian " Terimakasih.. " jawab Valencia sambil mengambil gerakan memutar. Sebenarnya ia tidak tahu bagaimana rupanya sekarang apakah sama dengan rupanya saat di dunianya atau tidak, ia tidak pernah bercermin sampai saat ini karena rumah tua Vionel sangat kuno Ketika musik berhenti dan dansa itu berakhir Valencia langsung melepas pegangan tangannya dan ingin beranjak pergi tapi tangannya di tahan " Tidak ingin berdansa lagi? " Tanya pria itu lagi " Tidak aku berhenti sampai disini " ucapnya langsung menarik tangannya dan pergi " Sayang sekali " ucap pria itu dengan senyum misterius Ketika Valencia pergi kearah tempat awalnya bersama Vionel tadi tak sengaja matanya bertatapan dengan mata hazel pria berjubah hitam yang juga menatap kearahnya Bukankah dia? *****†*****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD