2. - Kehidupan Baru

1207 Words
10 tahun kemudian Gadis itu membuka matanya ketika merasakan cahaya matahari yang menyilaukan menerangi kamarnya. Ia langsung duduk di tepi ranjangnya mengusap wajahnya yang di aliri keringat dari pelipisnya suara teriakan pilu itu terus menghantui mimpinya kejadian yang tidak bisa dan tidak akan pernah terlupakan olehnya. Gadis itu menyibakan selimutnya menatap ke arah jendela kamarnya. Rumah sederhana yang terbuat dari susunan kayu telah di bangun lama oleh ayahnya di pedesaan Drummuir tempat itu adalah tempat penyimpanan whiskey yang di jual ayahnya Valencia Liótrra nama gadis itu yang kini tumbuh menjadi wanita dewasa. Valencia keluar dari rumahnya memandang sekitarnya kini ia sudah menggunakan baju atasan panjang beserta celana panjangnya yang biasa ia gunakan untuk berkuda Wanita itu memacu kudanya menuju rumah fermentasi tempat pembuatan whiskey yang di tinggalkan ayahnya untuknya. Di bantu hanya 2 orang pekerja yang merupakan teman ayahnya. Selama 10tahun itu Valencia hidup di rawat oleh mereka. Desa ini cukup ramah kepadanya tanpa mengetahui identitas aslinya. Dan untungnya Tuhan masih sayang kepadanya dengan tidak membuat keanehan lagi di desa ini selama 10tahun itu Valencia bisa menekan kekuatannya itu meski kadang terlepas begitu saja dan tidak ada yang tahu " Selamat pagi nona " sapa Durin pria paruh baya yang merawat rumah fermentasi itu " Selamat pagi paman Durin. Apa ada hal yang bisa aku kerjakan hari ini? " Valencia menatap deretan botol kaca yang perlu di bersihkan " ah tentu saja ada " sahutnya sendiri tidak perlu Durin menjawabnya Pria paruh baya itu tertawa melihatnya " kau tahu sendiri nona " " Tentu inilah pekerjaanku. Siapkan saja yang sudah jadi paman. Aku akan mengisinya sendiri " 2 jam berlalu wanita itu menutup penutup botol trakhirnya dengan rapat dan mulai memindahknnya ke rak penyimpanan " Nona kita harus mengirim whiskey whiskey ini ke kota besok, persediannya sudah banyak biarkan mereka yang menyimpannya dengan baik " suara Durin yang keluar dari ruang penyimpanan di sebelah Valencia berdiri " Baiklah paman kita pergi besok " " Valencia? " Suara pria yang tiba tiba masuk memanggil namanya " Derian, selamat pagi " sapa Valencia kepada pria itu " Selamat pagi, aku membawakanmu makanan, aku juga membawakan untukmu ayah " Pria itu langsung melihat Durin dan tersenyum kearahnya " Terimakasih, kau yang terbaik " jawab Valencia sambil tertawa dan langsung mengambil makanannya " Kau melakukannya sendiri? " Derian melihat deretan Whiskey yang berada di rak sebelahnya " Tidak. Sebenarnya aku menunggu orang lain untuk membantuku tapi ia datang terlambat jadi aku terpaksa melakukannya sendiri " Derian tertawa mendengar jawaban wanita itu " maafkan aku, itu karena aku memasak makanan ini " " Tidak apa, gajihmu tidak akan di potong karena itu asalkan kau selalu membawakanku makanan " jawab Valencia sambil tertawa yang di sambut tawa Derian Derian pria itu lebih tua 5 tahun daripadanya, tubuh tegapnya rambutnya yang berwarna coklat gelap dan mata birunya. Pria itu anak Durin yang juga bekerja dan membantunya disini. Hidup Valencia selama 10 tahun ini hanya sekitaran mereka berdua saja. Ia sudah menganggap Derian sebagai kakaknya ******* Keesokan harinya Valencia sudah disibukkan dengan menata seluruh whiskey nya untuk di kirimkan ke kota Drummuir hingga menjelang siang akhirnya Valencia berangkat bersama Durin dan 2 pedagang dari kota Drummuir tanpa Derian yang ikut serta pria itu masih sibuk mengurus sisa fermentasi. Setelah perjalanan yang cukup jauh mereka tiba di kota Drummuir, ini bukan pertama kalinya Valencia pergi ke kota Drummuir Tapi setiap kali ia menginjakan kaki di kota perasaan tidak enak itu selalu merasukinya perasaan takut membuatnya sesak nafas meskipun kota ini tidak seperti kota di Dufftown rasanya tetap saja bertemu banyak orang membuat traumanya kembali meskipun visinya sudak tidak bekerja selama ini ia tetap takut. Valencia tiba di rumah penyimpanan minuman beralkohol, yang dijaga oleh seseorang pedagang, pedagang ini juga yang selalu bertugas mensuplai, dan menyimpan persediaan whiskey yang di produksi oleh ayahnya, Valencia mengeluarkan semua botol whiskey yang dibawa olehnya untuk di masukan kedalam rak penyimpanan tapi saat wanita itu membuka raknya tidak ada satupun botol whiskey yang tersisa, seharusnya setiap bulan akan ada 10 botol whiskey yang tersisa sebelum di laporkan kembali kepadanya. Orang yang bertugas menjaga minuman ini tidak boleh menjualnya secara sembarangan harus ada bukti yang tercatat tapi selama sebulan terakhir ini Valencia tidak menerima catatan apapun bahkan Durin pun tidak " Apa yang terjadi? Kenapa tidak ada sebotol whiskey pun disini? " Valencia berbalik menatap pria paruh baya yang bertubuh gemuk yang menjaga tempat ini. Tempat ini masih milik ayahnya Garian Liótrra " Itu... Ada pedagang lain yang mengambilnya kemari secara paksa " ucap pria itu dengan tergagap " Benar begitu? Kenapa tidak ada yang memberi laporan kepadaku? " " Seminggu yang lalu nona pemilik bar di ujung kota mengambilnya " " Kau yakin? Tuan Hardrin mengirim surat kepadaku bahwa ia tidak mendapatkan sebotol whiskey pun dari sini " " Itu.... Ia pasti berbohong nona " Pria itu masih menjawab dengan tergagap hingga membuat Valencia menyipitkan matanya curiga " Lalu kenapa dua pedagang ini juga datang kepadaku mengatakan tidak mendapat sebotol whiskey juga? " Valencia menunjuk dua pedagang yang datang bersamanya Pria paruh baya itu membelalak lupa dengan orang-orang yang mengikuti wanita itu kemari ia tidak menyangka pedagang itu akan datang langsung menemui Valencia " Kau berbohong kepadaku? Kemana kau membawanya? Apa kau selama ini menggelapkan whiskey whiskey ku? " " Tidak nona " jawab pria itu panik " Tidak mau mengaku heh?.. aku bisa melakukan sesuatu untukmu agar cepat mengaku ini sudah hampir malam " Valencia maju mendekati pria itu, ia curiga selama ini kenapa uang yang dia dapatkan sedikit dengan jumlah whiskey yang banyak setiap bulannya ia kirim, awalnya Valencia mengira whiskey nya tidak laku tapi hari ini ia menemukan fakta baru Pria itu mundur ketakutan melihat mata wanita itu berkilat menatapnya tajam, tapi Valencia menahan tangan pihak lain dengan cepat dan tangan sebelahny menarik kepala pria itu hingga terdiam. Valencia memejamkan matanya mencoba menarik ingatan jiwa pria itu dan teriakan kesakitan pihak lain terdengar memenuhi ruangan itu. Dua pedagang tadi yang berdiri di depan pintu melihat takut kepada Valencia. Tapi mereka penasaran apa yang di lakukan wanita itu hingga pihak lain menjerit kesakitan padahal wanita itu hanya memegang kepala pihak lain " Nona... " Durin menyadarkan apa yang dilakukan Valencia dengan takut Akhirnya Valencia melepaskan cengkramannya pada kepala pria itu dan membuka matanya sebelum orang di luar sana datang dan meneriakinya Setelah transaksinya yang mengancam penjaga itu berakhir itu sudah malam Valencia segera kembali bersama Durin. Di ujung gerbang kota sebelum keluar Durin menawarinya untuk membeli roti, Valencia hanya mengangguk dan menunggu Durin di Gerbang menuju desa. Siapa yang tahu ternyata dua manusia muncul di hadapannya " Lihat siapa yang kita temui disini " pria dengan jaket hitam tebal berbicara " Tidak kusangka penyihir kecil kita sudah tumbuh dewasa dan bersembunyi ke kota ini " sahut pria paruh baya dengan janggut tebal Jantung Valencia tiba tiba berdetak jeras seolah akan meloncat sekarang juga Siapa mereka? Kenapa mereka tahu ? Melihat Valencia diam pria berjangut tebal itu kembali berbicara " Tidak ingat aku? Pria yang kau lempar " " Kau tidak berubah rambut merah dan mata hijau itu tidak bisa kau sembunyikan hanya saja kali ini mata itu tidak berkabut " tawa pria itu mengingatkannya kepada kejadian mengerikan itu Sebelum Valencia bereaksi tiba tiba seseorang memukul kepalanya dari belakang. *********
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD