BAB 25 – Ketahuan Herty

893 Words

“Sore, Mak.” Mentari seketika memeluk ibunya sesampainya ia di rumah. “Sudah pulangnya kau, Anakku. Ada apanya dengan kau, Nak. Kata Bapak, Bapakmu juga kau hubungi, Herty dan Sahat juga.” Artha mencubit hidung bangir putrinya. “Iya, Mak. Tadi tak enak hatiku. Ditambah lagi, tanpa sengaja aku sudah memecahkan gelas di kantor. Kata temanku, itu artinya ada pertanda buruk.” “Bah, percaya pulanya kau dengan takhayul. Tak adanya itu.” “Tapi perasaan Tari sungguh tidak nyaman, Mak.” "Buktinya? Tak ada apa-apanya dengan mamak, bapak, abang dan adikmu. Perasaanmu sajanya itu.” “Iya, mungkin saja, Mak. Sudah masaknya mamak? Harum sekali.” Mentari mencium aroma menyengat dan enak dari balik tudung saji, di atas meja makannya. “Iya, mamak sudah masak saksang lagi. Makanlah kau dulu.” Artha m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD